Rabu, 21 Oktober 2020

JENIS JENIS MANUSIA PURBA DI INDONESIA

 Assalamualaikum gaes

kita lanjut yah, jadi pada materi kali ini kita akan membahas tentang jenis jenis manusia purba, jadi gaes ada banyak jenis manusia purba yang di temukan di Indonesia yuk kita bahas

Manusia purba diperkirakan hidup di Kala Pleistosen. Pleistosen adalah era yang berlangsung 2.580.000 hingga 11.700 tahun yang lalu. Era pleistosen dibagi lagi menjadi tiga yakni Pleistosen awal (lapisan bawah), Pleistosen tengah, dan Pleistosen akhir (lapisan atas). Para peneliti menemukan berbagai fosil manusia yang hidup di masing-masing periode itu. Ada beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia: 
1. Meganthropus paleojavanicus 
2. Pithecanthropus mojokertensis 
3. Pithecanthropus erectus 
4. Pithecanthropus soloensis 
5. Homo soloensis 
6. Homo wajakensis 
7. Homo floresiensis

1. Meganthropus

Meganthropus Dikutip dari Manusia Purba di Indonesia (2019), Meganthropus pertama ditemukan oleh peneliti kelahiran Jerman-Belanda, Gustav Heinrich Ralph von Koeningswald di Sangiran pada 1941. Fosil itu dinamai "mega" karena ukurannya besar, paling besar dibanding fosil-fosil yang ditemukan sebelumnya. Meganthtopus temuan von Koeningswald berasal dari masa Pleistosen awal (lapisan bawah). Meganthropus atau kerap disebut Manusia Sangiran, adalah manusia purba tertua yang ditemukan di Indonesia.
Kemudian pada 1952, peneliti Marks juga menemukan fosil rahang bawah Meganthropus di Sangiran dari Pleistosen tengah. Berdasarkan umur lapisan tanah tempat penemuan, diperkirakan fosil yang ditemukan itu berumur 1-2 juta tahun. Meganthropus diperkirakan hidup dengan mengumpulkan makanan (food gathering). Makanan utamanya tumbuh-tumbuhan. Sebab, mereka belum mengenal api. 
Meganthropus yang di temukan di beri nama Meganthropus paleojavanicus, yang berarti manusia besar tertua yang berasal dari Jawa.
Berikut ciri-ciri Meganthropus:
1. Berbadan tegap dengan tonjolan tajam di belakang kepala
2. Bertulang pipi tebal, dengan tonjolan kening yang mencolok
3. Tidak berdagu
4. Otot kunyah, gigi, dan rahang besar dan kuat

2. Pithecanthropus
Pithecanthropus Fosil pertama Pithecanthropus ditemukan oleh Tjokrohandojo atau Andojo yang bekerja di bawah von Koeningswald. Andojo menemukan fosil tengkorak anak-anak di Kepuhklagen, sebelah utara Mojokerto, Jawa Timur. Andojo awalnya mengira tengkorak itu milik orangutan. Sehingga dinamai Pithecanthropus atau manusia kera.
Namun von Koeningswald mengenali fosil itu sebagai tengkorak manusia purba. Fosil tersebut berasal dari Pleistosen awal (lapisan bawah) dan dinamai Pithecanthropus mojokertensis. Jenis ini adalah Pithecanthropus yang tertua. Berdasarkan umur lapisan tanah, yakni lapisan bawah dan tengah, diperkirakan Pithecanthropus hidup antara 30.000 sampai 2 juta tahun lalu. Pithecanthropus hidup secara berkelompok. Mereka berburu, menangkap ikan, dan mengumpulkan makanan (hunting and food gathering). Pithecanthropus sudah menggunakan alat untuk mencari makan. Alatnya sangat sederhana, yakni batu atau kayu yang ditemukan. Beberapa contoh alat dari batu yang digunakan Pithecanthropus yakni kapak genggam, kapak perimbas, kapak penetak, pahat, genggam, dan alat-alat serpih.
Alat-alat ini banyak ditemukan di Pacitan, Jawa Timur. Kendati sudah menggunakan alat, mereka belum mengolah atau memasak makanan. Berikut ciri-ciri Pithecanthropus: 
1. Badan tegap, tapi tidak setegap Meganthropus Tinggi badannya sekitar 165-180 sentimeter 
2. Tulang rahang dan geraham kuat, bagian kening menonjol 
3. Hidung lebar dan tidak berdagu 
4. Volume otak belum sempurna, kapasitasnya hanya 750-1.300 cc 
5. Tulang atap tengkorak tebal dan berbentuk lonjong 
6. Organ pengunyah dan otot tengkuk sudah mengecil. 
7. Otot kunyah tidak sekuat Meganthropus Makanannya masih kasar/mentah dengan sedikit pengolahan 8. Makanannya bervariasi, tumbuhan dan daging hewan buruan
Ada beberapa jenis Pithecanthropus di Indonesia yakni: 
1. Pithecanthropus mojokertensis 
2. Pithecanthropus erectus 
3. Pithecanthropus soloensis


3. HOMO
Homo Manusia purba jenis homo merupakan manusia purba yang paling muda dibanding manusia jenis lainnya. Jenis Homo kadang disebut sebagai Homo erectus (manusia tegak) atau Homo sapiens (manusia cerdas). Berdasarkan usia lapisan tanah tempat fosil ditemukan, diperkirakan jenis Homo hidup 25.000 sampai 40.000 tahun lalu. Ciri-ciri Homo yakni: Tinggi tubuh 130-210 sentimeter Otak lebih berkembang dari Meganthropus dan Pithecanthropus Otot kunyah, gigi, dan rahang sudah menyusut Tonjolan kening sudah berkurang dan sudah berdagu Tampilannya seperti orang dari ras Mongloid dan Austramelanosoid Baca juga: Bukan Cuma Kita, Manusia Purba Juga Suka Bawa Kotak Makan. Apa Isinya? Ada tiga jenis Homo yang pernah ditemukan di Indonesia yakni Homo soloensis, Homo wajakensis, dan Homo floresiensis. Berikut penjelasannya: 
1. Homo soloensis Fosil ini ditemukan von Koeningswald dan Weidenrich pada 1931-1934 di lembah Bengawan Solo. Temuannya berupa tengkorak. Dari volume otaknya, diperkirakan manusia jenis ini bukan lagi Pithecanthropus. 
2. Homo wajakensis Homo wajakensis adalah fosil manusia purba yang pertama ditemukan di Indonesia. Fosilnya pertama ditemukan oleh insinyur pertambangan Belanda, BD van Rietschoten. Van Rietschoten menemukannya pada 1888-1889 di daerah Wajak, dekat Tulungagung, Jawa Timur pada 1889.Setahun kemudian, Eugène Dubois menemukan fosil kedua di lokasi yang sama. Manusia jenis ini sudah mampu membuat alat-alat dari batu dan tulang. Mereka juga sudah bisa memasak makanannya.
3. Homo floresiensis Dikutip dari Encyclopaedia Britannica (2015), pada tahun 2004, kerangka manusia purba berjenis kelamin wanita dan beberapa kerangka lainnya ditemukan di Gua Liang Bua, Flores. Homo floresiensis merupakan keturunan Homo erectus, manusia tegak yang merupakan nenek moyang manusia modern. Manusia purba jenis ini terbilang pendek, dengan tinggi diperkirakan sekitar 100 sentimeter. Tangannya panjang. Kapasitas kepalanya 380 cc, seperti simpanse. Tulangnya rapuh, dengan wajah datar, tidak menonjol. Baca juga: Hobbit Manusia Flores Bukan Kerabat Manusia Jawa, Lantas Apa? Manusia purba ini mirip hobbit, ras manusia karangan JRR Tolkien dalam film Lord of the Ring dan The Hobbit. Para ilmuwan menduga Homo floresiensis cebol karena pengaruh lingkungan. Posisi mereka yang terkurung di Pulau Flores selama ribuan tahun membuat keturunan mereka makin lama makin kecil.






Selasa, 20 Oktober 2020

PENGERTIAN dan MACAM MACAM HISTORIOGRAFI


A. Pengertian Historiografi
Mendengar kata historiografi, sebagian dari kita mungkin akan langsung merujuk pada segala sesuatu yang berbau sejarah. Dan ini tidak bisa dihindari. Pengertian historiografi sendiri adalah kajian mengenai metode sejarawan dalam pengembangan sejarah sebagai disiplin akademis, dan secara luas merupakan setiap karya sejarah mengenai topik tertentu. Historiografi tentang topik khusus melingkupi tentang bagaimana sejarawan mengkaji topik tersebut dengan menggunakan sumber, teknik, dan pendekatan teoretis tertentu.

Historiografi berasal dari bahasa Yunani – “Historia”, yang berarti “sejarah” dan “Graphe”, yang berarti “tulisan” atau “naskah”. Menurut Louis Gottschalk, pengertian historiografi tak jauh-jauh dari tulisan mengenai sejarah. Singkatnya, ia menyebut historiografi sebagai bentuk publikasi, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan mengenai peristiwa atau kombinasi peristiwa-peristiwa di masa lampau.

Dalam perjalanannya, historiografi dibagi menjadi 3 macam, yakni historiografi tradisional, historiografi kolonial, dan historiografi nasional.

1. Historiografi Tradisional

Historiografi Tradisional merupakan penulisan sejarah yang seringkali dilakukan oleh para sastrawan atau pujangga keraton dan bangsawan kerajaan. Historiografi ini berasal dari masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dan Islam.

Berdasarkan pembagian waktunya, historiografi tradisional dibagi menjadi historiografi tradisional Hindu-Buddha dan historiografi tradisional Islam.
Ciri-ciri historiografi tradisional masa Hindu-Buddha:
1. Karya yang dihasilkan berupa terjemahan dari naskah-naskah dari India.
2. Bersifat religiomagis.
3. Bersifat istana sentris.
Contoh historiografi masa Hindu-Buddha adalah Kitab Mahabrata dan Ramayana, Kitab Pararaton, Kitab Negarakertagama, Babad Arya Tabanan, Babad Tanah Jawi, dll.

Ciri-ciri historiografi tradisional masa Islam:
1. Masih mengandung unsur mitos.
2. Sudah mengenal unsur kronologi.
3. Bersifat etnosentris.
Contoh historiografi masa Islam adalah Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Aceh, Babad Demak, Babad Tanah Jawi, dan Babad Giyanti.

2. Historiografi Kolonial
Historiografi kolonial merupakan penulisan sejarah yang dibuat pada masa kolonial. Penulisan historiografi kolonial berfokus terhadap kehidupan warga Belanda (Eropa) di Hindia Belanda karena ditulis oleh orang-orang Belanda atau Eropa. Tujuan ditulisnya adalah sebagai penguat kedudukan mereka di Indonesia.

Ciri-Ciri Historiografi Masa Kolonial

Ciri-ciri dari historiografi masa kolonial antara lain yaitu:
1. Neerlandosentrisme atau Eropasentrisme
2. Memiliki sifat mitologis
3. Memiliki sifat subjektif
4. Memiliki sifat diskriminatif
5. Mengabaikan sumber lokal
6. Mengandung tentang sejarah orang-orang besar.

Contoh Historiografi Kolonial
Contoh historiografi pada masa kolonial antara lain Beknopt Leerboek Geschiedenis van Nederlandsch Oost-Indi karta A.J. Eijkman dan F.W Stapel; Schets eener Economische Geschiedenis van Nederlands-Indie karya G. Gonggrijp; Geschiedenis van den Indischen Archipel karya B.H.M. Vlekke.

3. Historiografi Modern

Historiografi modern ini terciptak karena tuntunan ketepatan teknik untuk memperoleh fakta-fakta sejarah. Fakta sejarah didapatkan dengan cara menetapkan metode penelitian, menggunakan ilmu-ilmu bantu, terdapatnya teknik pengarsipan dan rekonstruksi melalui sejarah lisan.
Masa ini diawali dengan munculnya studi sejarah kritis yang memakai prinsip-prinsip metode penelitian sejarah. Historiografi berkembang sesuai dengan zaman. Historiografi saat ini telah semakin objektif dan kritis terhadap sebuah peristiwa sejarah.

Ciri-ciri historiografi modern antara lain yakni:
1. Memiliki sifat metodologis, sejarawan diharuskan memakai kaidah-kaidah ilmiah.
2. Memiliki sifat kritis historis, yaitu dalam penelitian sejarah memakai pendekatan multidimensional.
3. Merupakan suatu kritis terhadap historiografi nasional, lahir sebagai kritis atas historiografi nasional yang beranggapan mempunyai kecenderungan menghilangkan unsur asing dalam proses pembentukan ke Indonesia.
Timbulnya peran-peran rakyat kecil.
Contoh Historiografi Modern

Contoh historiografi modern antara lain yaitu Pemberontakan Petani Banten 1888 karya Sartono Kartodirdjo dan Revolusi Pemuda karya Benedict Anderson.

Kelebihan dan Kekurangan Historiografi Modern
Kelebihan Historiografi modern antara lain yakni:
1. Mengubah pandangan religiomagis dan kosmologis menjadi pandangan yang bersifat ilmiah.
2. Memakai penulisan sejarah kritis
3. Memakai pendekatan multidimensi
4. Memakai dinamika masyarakat Indonesia dan seluruh aspek kehidupan

Kekurangan Historiografi Modern antara lain yakni:
1. Belum bisa menjelaskan sejarah dengan maksimal.
2. Cenderung kurang fleksibel karena terlalu berpedoman terhadap metode ilmiah.
3. Belum tentu bertujuan untuk peningkatan rasa nasionalisme, kadang-kadang hanya berfokus untuk tujuan akademis.




Kamis, 08 Oktober 2020

ASAL USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA



Assalamualaikum gaes semoga semuanya masih tetap semangat yahhhh dan tetap selalu jaga kesehatan

pada materi sebelumnya kita sudah mempelajari zaman pada masa praaksara. pada materi kali ini kita akan membahas asal usul nenek moyang bangsa Indonesia, jadi ada banyak teori tentang asalu usul nenek moyang bangsa Indonesia dan mungkin sebagian dari teori tersebut sudah kalian pelajari waktu SMP/MTs. semoga setelah mempelajari materi hari ini kalian menjadi tau dari mana asal kalian hehehehehe.

Indonesia merupakan bangsa yang besar. Dari Sabang sampai Marauke, beragam kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Mulai dari kekayaan alam, kekayaan intelektual, kekayaan budaya, dan sebagainya.Sebelum masuk ke dalam pembahasan, kamu perlu paham bahwa ada sejumlah teori terkait asal-usul manusia Indonesia dari berbagai teori. Dalam artikel ini, akan dibahas beberapa teori asal-usul manusia Indonesia tersebut.Beberapa teori yang akan dibahas di antaranya teori Yunan, teori Nusantara, teori Out of Africa, dan teori Out of Taiwan. Yuk, biar enggak berlama-lama, simak aja ya pembahasan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia di bawah ini!

1. Teori Yunan

Teori Yunan menyatakan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Tiongkok. Ada sejumlah ahli yang mendukung teori ini. Para ahli tersebut ialah R.H Geldern, J.H.C. Kern, J.R. Foster, dan J.R. Logon.

Secara garis besar, teori ini memiliki beberapa dasar utama. Pertama, teori tersebut didukung oleh penemuan kapak tua di wilayah Nusantara yang memiliki kesamaan dengan kapak tua yang terdapat di wilayah Asia Tengah. Hal tersebut menunjukkan ada proses migrasi manusia dari wilayah Asia Tengah menuju ke Kepulauan Nusantara.

Selain itu, dasar kedua yang mendasari pendapat bahwa manusia Indonesia berasal dari Yunan ialah ditemukan adanya kesamaan bahasa yang berkembang di Kepulauan Nusantara dengan bahasa yang ada di Kamboja, yaitu bahasa Melayu Polinesia.

Hal tersebut menandakan bahwa penduduk yang berada di Kamboja berasal dari Yunan dengan cara menyusuri Sungai Mekong. Arus perpindahan tersebut selanjutnya diteruskan ketika sebagian dari mereka melanjutkan perpindahan dan sampai ke wilayah Nusantara. Adanya kesamaan bahasa Melayu dengan bahasa Cham di Kamboja menunjukan adanya hubungan dengan dataran Yunan.

Teori Yunan tak hanya didukung oleh para ahli dari luar negeri, termasuk juga ahli dalam negeri, yakni Moh. Ali. Ia menyatakan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia merupakan manusia yang berasal dari Yunan yang didasari oleh ada dugaan migrasi atau perpindahan dari daerah Mongol keke selatan lantaran terdesak dengan bangsa-bangsa lain, khususnya bangsa yang lebih kuat.

Berdasarkan teori Yunan, proses migrasi tersebut melalui tiga gelombang. Ketiga gelombang tersebut terdiri dari orang Negrito, Proto Melayu, dan Deutro Melayu.

2. Teori Nusantara
Teori Nusantara ini sangat berbeda dengan teori Yunan. Dalam teori Nusantara disebutkan bahwa manusia Indonesia berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri, bukan melalui proses migrasi dari daerah lain. Teori Nusantara didukung oleh Mohammad Yamin, J. Crawford, Sutan Takdir Alisyahbana, dan Gorys Keraf.

Dasar teori Nusantara ini mencakup beberapa hal. Pertama, teori Nusantara berdasarkan pada bangsa Melayu merupakan bangsa yang telah memiliki peradaban yang tinggi. Pandangan itu didasari oleh hipotesis bahwa bangsa Melayu sudah melalui proses perkembangan budaya sebelumnya. Kesimpulannya bangsa Melayu berasal dan berkembang di Nusantara, bukan dari luar yang berpindah ke wilayah Nusantara.

Lalu, teori tersebut didukung pula dengan adanya kesamaan antara bahasa Melayu dengan bahasa Kamboja dinilai merupakan suatu kebetulan. Lalu, penemuan Homo soloensis dan Homo wajakensis di Pulau Jawa memberi tanda bahwa ada peluang bangsa Melayu keturunan manusia kuno berasal dari Jawa.

Dan, argumen terakhir dari teori ini didasari adanya perbedaan bahasa. Hal itu tampak dari bahasa Austronesia yang berkembang di daerah Nusantara dengan bahasa yang berkembang di wilayah Asia Tengah, yaitu bahasa Indo-Eropa.


3. Teori Out of Africa
Teori ini lebih berbeda lagi dari dua teori sebelumnya. Teori ini menyatakan bahwa manusia Indonesia berasal dari Afrika.

Pendapat ini berdasarkan kajian ilmu genetika melalui penelitian DNA mitokondria gen perempuan dan gen laki-laki. Mereka bermigrasi dari Afrika hingga ke wilayah Australia. Teori ini juga menyebutkan bahwa manusia Afrika melakukan perpindahan dari Afrika menuju Asia Barat sekitar 50.000-70.000 tahun yang lalu.

Dalam teori ini, disebutkan bahwa sekitar 70.000 tahun yang lalu, bumi memasuki akhir dari zaman glasial ketika permukaan air laut menjadi lebih dangkal disebabkan oleh air yang masih berbentuk gletser. Pada masa itu, memungkinkan manusia menyeberangi lautan hanya dengan menggunakan perahu yang masih sederhana.

Manusia Afrika yang melakukan perpindahan menuju Asia terpecah menjadi beberapa kelompok. Terdapat kelompok yang tinggal sementara di wilayah Timur Tengah (Asia Barat Daya). Kelompok lainnya melakukan migrasi dengan menyusuri Pantai Semenanjung Arab menuju India, Asia Timur, Indonesia sampai ke Australia.

Hal tersebut diperkuat dengan penemuan fosil laki-laki di wilayah Lake Mungo. Ada dua jalur migrasi yang diperkirakan ditempuh manusia pada masa itu, yakni jalur menuju Lembah Sungai Nil yang melintasi Semenanjung Sinai kemudian ke Utara melewati Arab Levant dan jalur yang melewati Laut Merah.


4. Teori Out of Taiwan
Teori Out of Taiwan ini memiliki pandangan mirip dengan teori Out of Africa. Teori Out of Taiwan menyatakan bahwa asal-usul manusia Indonesia berasal dari Kepulauan Famosa atau Taiwan. Teori yang didukung oleh pakar Harry Truman Simanjuntak didasari sejumlah argumentasi.

Pertama, menurut teori ini, tidak adanya pola genetika yang sama antara kromosom manusia Indonesia dengan manusia yang berada di Tiongkok. Lalu, masih menurut teori ini, bahasa yang digunakan dan berkembang di wilayah Nusantara adalah bahasa yang merupakan rumpun Austronesia. Rumpun Austronesia ini digunakan oleh leluhur bangsa Indonesia yang menetap di Pulau Formosa.


jadi yah gaes ada 4 teori tentang asal usul nenek moyang kita, dari keempat teori tersebut tentu saja memiliki bukti bukti dan penguatan tersendiri. jadi yang mana nih gaes teori yang kamu setujui sebagai asal usul nenek moyang kamu hehehehehe

berikut ini ada vidio lanjutan materi yah gaes tentang persebaran proto melayu dan deotro melayu 
dan ada juga vidio full asal usul nenek moyang bangsa Indonesia, bagi yang kuotanya berlebih boleh di tonton yah gaes



Selasa, 06 Oktober 2020

SUMBER SEJARAH

A.     Pengertian dan kedudukan sumber sejarah

Sumber sejarah disebut juga data sejarah. Dalam bahasa Inggris, data adalah bentuk jamak, sedangkan bentuk tunggalnya datum. Kata datum berasal dari bahasa Latin yang mengandung arti pemberian. Kata data diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan pengertiannya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keterangan yang benar dan bahan nyata yang dapat djadikan sebagai dasar kajian, analisis atau kesimpulan.
            Data sejarah atau sumber sejarah juga mempunyai pengertian seluruh informasi yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk merekonstruksi atau menyusun kembali peristiwa masa lalu. Pengunaan data atau sumber dalam belajar sejarah menjadi sangat penting karena sejarah merekonstruksi peristiwa yang benar-bear terjadi pada masa lalu. Oleh karena itu karya sejarah merupakan sebuah karya nonfiksi. Peristiwa yang direkonstruksi bukanlah khayalan. Inilah perbedaannya dengan karya sastra seperti novel, karena cerita di dalam novel tidak berdasarkan data atau sumber sejarah. Bahkan peristiwa yang diceritakan dalam novel merupakan hasil khayalan penulis novel.
Informasi yang diperoleh dari data atau sumber sejarah adalah keterangan sekitar apa yang terjadi, siapa pelakunya, di mana peristiwa itu terjadi dan kapan peristiwa itu terjadi. Seluruh keterangan inilah yang dijadikan dasar untuk merekonstruksi peristiwa masa lalu menjadi sebuah kisah yang sudah dlengkapi dengan proses bagaimana peristiwa itu terjadi beserta latar belakangnya sehingga menjawab pertanyaan mengapa peristiwa itu terjadi.

B.      Jenis sumber sejarah
Data atau sumber sejarah tersebut dibagi menjadi sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber benda. Berikut adalah penjelasan singkat terhadap masing-masing data atau sumber sejarah tersebut beserta tempat untuk memperolehnya.
a.   Sumber tertulis
Sumber tertulis adalah keterangan tentang peristiwa masa lalu yang disampaikan secara tertulis dengan mengguakan media tulis sepeti batu dan kertas. Sumber terulis dengan menggunakan  batu disebut prasasti. Di Indonesia, sumber tertulis berupa prasasti sangat banyak. Dari keterangan prasasti itulah kita mengetahui adanya Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur dan Kerajaan Taruma Negara di Jawa Barat. Keduanya dipercaya sebagai kerajaan tertua di Indonesia, dan keduanya menganut agama Hindu. Reflika sumber tertulis berupa prasasti tersebut kini tersimpan di dalam Museum Nasional di Jakarta.
Penemuan kertas menggantikan batu sebagai media penulisan. Informasi yang diiberikan media kertas lebih banyak dan lebih lengkap bila dibandingkan media batu. Tulisan pejabat VOC dan pemerintah kolonial Hindia Belanda menjadi sumber tertulis yang dijadikan dasar untuk merekonstruksi masa lalu bangsa Indonesia pada abad ke-16 hingga abad ke-19. Informasi tertulis itu dapat berupa cerita, laporan pertanggungjawaban pada akhir masa jabatan, atau laporan pejabat kepada atasanya tentang suatu peristiwa yang terjadi di wilayahnya. Kini data atau sumber tertlulis dengan menggunakan media kertas tersebut disimpan di dalam Arsip Nasional Republik Indonesia.

b.      Sumber lisan
Data atau sumber sejarah tidak semuanya ditulis. Banyak juga data atau sumber sejarah yang tidak tertulis. Jenis data atau sumber sejarah ini disebut sbagai data atau sumber lisan. Cara memperolehnya melalui teknik wawancara kepada pelaku atau skasi sejarah.
Pelaku sejarah adalah orang yang secara langsung terlibat dalam peristiwa sejarah. Sebagai contoh pelaku sejarah dalam perjuangan kemerdekaan, proklamasi kemerdekaan, peristiwa Gerakan 30 September 1965, ataupun peristiwa reformasi pada tahun 1998.  
Saksi sejarah ialah orang yang mengetahui suatu peristiwa sejarah, tetapi tidak terlibat secara langsung. Misalnya petani yang menyaksikan pertempuran pada masa perang kemerdekaan, atau masyarakat sekitar tempat tinggal Presiden Sekarno di jalan Pegangsaan Timur yang menyaksikan pembacaan Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, atau orang-orang yang menyaksikan sekitar peristiwa Gerakan 30 September 1965 maupun Reformasi tahun 1998.
Arsip Nasional Republik Indonesia memiliki banyak rekaman hasil wawancara mereka terhadap pelaku sejarah. Hasil wawancara itu dapat dimanfaatkan untuk pelajaran sumber lisan.

Kelebihan dari penelitian sejarah lisan :
a.   Pengumpulan data dapat dilakukan dengan adanya komunikasi dari dua arah  (antara peneliti dengan tokoh) sehingga jika ada hal yang kurang jelas bisa langsung ditanyakan pada nara sumber.
b.   Penulisan sejarah menjadi lebih demokratis (terbuka) karena memungkinkan sejarawan untuk mencari informasi dari semua golongan masyarakat (baik rakyat biasa sampai pejabat)
c.    Melengkapi kekurangan data atau informasi yang belum termuat dalam sumber tertulis atau dokumen.

Kekurangan dari Sejarah Lisan :
a.   Keterbatasan daya ingat seorang pelaku/saksi sejarah terhadap suatu peristiwa.
b.   Memiliki subjektifitas yang tinggi dikarenakan sudut pandang yang berbeda dari masing-masing pelaku dan saksi terhadap sebuah peristiwa. Sehingga mereka akan cenderung memperberbesar peranannya dan menutupi kekurangannya.
c. Sumber benda
Sumber benda disebut juga sebagai sumber corporal , yaitu sumber sejarah yang diperoleh dari peninggalan benda-benda kebudayaan, misalnya, alat-alat atau benda budaya, seperti kapak, gerabah, perhiasan, manik-manik, candi, dan patung. Sebagian sumber benda ini terdapat di museum, dan sebagiannya dapat disaksikan langsung di lokasi, seperti Candi Prambanan, Candi Borobuduru, dan lain sebagainya.

C. Sifat Sumber Sejarah
Berdasarkan sifatnya, sumber sejarah tertulis dibagi menjadi sumber primer dan sekunder.
Sumber Primer
Sumber primer disebut juga sumber utama atau sumber asli. Contoh sumber primer tertulis adalah arsip-arsip. Arsip dikatakan sebagai sumber primer karena ditulis pada saat terjadinya peristiwa yang dilaporkan. Dalam sumber lisan yang disebut sumber primer adalah informasi yang diberikan oleh pelaku sejarah.
Sumber Sekunder
Sumber sekunder disebut juga dengan sumber kedua. Contoh sumber sekunder tertulis adalah surat kabar sumber yang ditulis oleh sejarawan berdasarkan sumber primer atau sumber yang bukan merupakan kesaksian langsung pada periode sejarah yang diteliti oleh sejarawan 
D.     Dokumen, artefak, fosil, dan masyarakat.
Sebelum membicarakan lebih lanjut mengenai penggunaan dokumenter dalam penulisan sejarah, maka perlu kiranya dijelaskan terlebih dahulu mengenai konsepsi atau pengertian dari istilah dokumen itu sendiri. Kata dokumen berasal dari bahasa latin yaitu docere, yang berarti mengajar. Pengertian dari kata dokumen ini menurut Louis Gottschalk (1986; 38) seringkali digunakan para ahli dalam dua pengertian, yaitu pertama, berarti sumber tertulis bagi informasi sejarah sebagai kebalikan daripada kesaksian lisan, artefak, peninggalan-peninggalan terlukis, dan petilasan-petilasan arkeologis. Pengertian kedua diperuntukan bagi surat-surat resmi dan surat-surat negara seperti surat perjanjian, undang-undang, hibah, konsesi, dan lainnya. Lebih lanjut, Gottschalk menyatakan bahwa dokumen (dokumentasi) dalam pengertiannya yang lebih luas berupa setiap proses pembuktian yang didasarkan atas jenis sumber apapun, baik itu yang bersifat tulisan, lisan, gambaran, atau arkeologis.
G.J. Renier, sejarawan terkemuka dari University College London, (1997; 104) menjelaskan istilah dokumen dalam tiga pengertian, pertama dalam arti luas, yaitu yang meliputi semua sumber, baik sumber tertulis maupun sumber lisan; kedua dalam arti sempit, yaitu yang meliputi semua sumber tertulis saja; ketiga dalam arti spesifik, yaitu hanya yang meliputi surat-surat resmi dan surat-surat negara, seperti surat perjanjian, undang-undang, konsesi, hibah dan sebagainya.
Guba dan Lincoln (dalam Moleong, 2007;216-217) menjelaskan istilah dokumen yang dibedakan dengan record. Definisi dari record adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang / lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting. Sedang dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik. Sedangkan menurut Robert C. Bogdan seperti yang dikutip Sugiyono (2005; 82) dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar, karya-karya monumental dari seseorang.
Dari berbagai pengertian di atas, maka dapat ditarik benang merahnya bahwa dokumen merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian, baik berupa sumber tertulis, film, gambar (foto), dan karya-karya monumental, yang semuanya itu memberikan informasi bagi proses penelitian.

Macam-Macam Bahan dan Jenis Dokumen
Menurut Burhan Bungin (2008; 122) bahan dokumen itu berbeda secara gradual dengan literatur, dimana literatur merupakan bahan-bahan yang diterbitkan sedangkan dokumenter adalah informasi yang disimpan atau didokumentasikan sebagai bahan dokumenter. Mengenai bahan-bahan dokumen tersebut, Sartono Kartodirdjo (2008; 101) menyebutkan berbagai type seperti; otobiografi, surat kabar, surat-surat pribadi, catatan harian, momorial, kliping, dokumen pemerintah dan swasta, serta cerita roman (sejarah). Bahkan untuk saat ini foto, tape, film, mikrofilm, disc, compact disk, data di server / flashdisk, data yang tersimpan di web site, dan lainnya dapat dikatakan sebagai bahan documenter.
Dari bahan-bahan dokumenter di atas, para ahli mengklasifikasikan dokumen ke dalam beberapa jenis diantaranya; Menurut Bungin (2008; 123); dokumen pribadi dan dokumen resmi.
Dokumen pribadi adalah catatan seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya. Berupa buku harian, surat pribadi, otobiografi.
Dokumen Resmi terbagi dua: pertama intern; memo, pengumuman, instruksi, aturan lembaga untuk kalangan sendiri, laporan rapat, keputusan pimpinan, konvensi; kedua ekstern; majalah, buletin, berita yang disiarkan ke mass media, pemberitahuan.
Menurut Sugiyono (2005; 82), berbentuk tulisan, gambar, dan karyaBentuk tulisan, seperti; catatan harian, life histories, ceritera, biografi, peraturan, kebijakan, dan lainnya. Bentuk gambar, seperti; foto, gambar hidup, sketsa, dan lainnya. Bentuk karya, seperti; karya seni berupa gambar, patung, film, dan lainnya.
Menurut E. Kosim (1988; 33) jika diasumsikan dokumen itu merupakan sumber data tertulis, maka terbagi dalam dua kategori yaitu sumber resmi dan tak resmiSumber resmi merupakan dokumen yang dibuat/dikeluarkan oleh lembaga/perorangan atas nama lembaga. Ada dua bentuk yaitu sumber resmi formal dan sumber resmi informal. Sumber tidak resmi, merupakan dokumen yang dibuat/dikeluarkan oleh individu tidak atas nama lembaga. Ada dua bentuk yaitu sumber tak resmi formal dan sumber tak resmi informal.
Studi Dokumen Dalam Penelitian Sosial
Metode dokumenter merupakan salah satu jenis metode yang sering digunakan dalam metodologi penelitian sosial yang berkaitan dengan teknik pengumpulan datanya. Terutama sekali metode ini banyak digunakan dalam lingkup kajian sejarah. Namun sekarang ini studi dokumen banyak digunakan oleh lapangan ilmu sosial lainnya dalam metodologi penelitiannya, karena sebagian besar fakta dan data sosial banyak tersimpan dalam bahan-bahan yang berbentuk dokumenter. Oleh karenanya ilmu-ilmu sosial saat ini serius menjadikan studi dokumen dalam teknik pengumpulan datanya.
Data dalam penelitian sosial kebanyakan diperoleh dari sumber manusia atau human resources, melalui observasi dan wawancara. Akan tetapi ada pula sumber bukan manusia, non human resources, diantaranya dokumen, foto dan bahan statistik. Studi dokumen yang dilakukan oleh para peneliti sosial, posisinya dapat dipandang sebagai ”nara-sumber” yang dapat menjawab pertanyaan; ”Apa tujuan dokumen itu ditulis?; Apa latarbelakangnya?; Apa yang dapat dikatakan dokumen itu kepada peneliti?; Dalam keadaan apa dokumen itu ditulis?; Untuk siapa?” dan sebagainya.(Nasution, 2003; 86)
Menurut Sugiyono (2005; 83) studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Bahkan kredibilitas hasil penelitian kualitatif ini akan semakin tinggi jika melibatkan / menggunakan studi dokumen dalam metode penelitian kualitatifnya. Hal senada diungkapkan Bogdan (seperti dikutip Sugiyono) “in most tradition of qualitative research, the phrase personal document is used broadly to refer to any first person narrative produce by an individual which describes his or her own actions, experience, and beliefs”.
Metode kualitatif menggunakan beberapa bentuk pengumpulan data seperti transkrip wawancara terbuka, deskripsi observasi, serta analisis dokumen dan artefak lainnya. Data tersebut dianalisis dengan tetap mempertahankan keaslian teks yang memaknainya. Hal ini dilakukan karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena dari sudut pandang partisipan, konteks sosial dan institusional. Sehingga pendekatan kualitatif umumnya bersifat induktif. Selain itu, di dalam penelitian kualitatif juga dikenal tata cara pengumpulan data yang lazim, yaitu melalui studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka (berbeda dengan Tinjauan Pustaka) dilakukan dengan cara mengkaji sumber tertulis seperti dokumen, laporan tahunan, peraturan perundangan, dan diploma/sertifikat. Sumber tertulis ini dapat merupakan sumber primer maupun sekunder, sehingga data yang diperoleh juga dapat bersifat primer atau sekunder. Pengumpulan data melalui studi lapangan terkait dengan situasi alamiah. Peneliti mengumpulkan data dengan cara bersentuhan langsung dengan situasi lapangan, misalnya mengamati (observasi), wawancara mendalam, diskusi kelompok (Focused group discussion), atau terlibat langsung dalam penilaian ( Djoko Dwiyanto, djoko_dwiy@ugm.ac.id).
Kajian dokumen merupakan sarana pembantu peneliti dalam mengumpulkan data atau informasi dengan cara membaca surat-surat, pengumuman, iktisar rapat, pernyataan tertulis kebijakan tertentu dan bahan-bahan tulisan lainnya. Metode pencarian data ini sangat bermanfaat karena dapat dilakukan dengan tanpa mengganggu obyek atau suasana penelitian. Peneliti dengan mempelajari dokumen-dokumen tersebut dapat mengenal budaya dan nilai-nilai yang dianut oleh obyek yang diteliti. Pengumpulan data perlu didukung pula dengan pendokumen dengan foto, video, dan VCD. Dokumentasi ini akan berguna untuk mengecek data yang telah terkumpul. Pengumpulan data sebaiknya dilakukan secara bertahap dan sebanyak mungkin peneliti berusaha mengumpulkan. Maksudnya, jika nanti ada yang terbuang atau kurang relevan, peneliti masih bisa memanfaatkan data lain. Dalam fenomena budaya, biasanya ada data yang berupa tata cara dan perilaku budaya serta sastra lisan.
Artefak atau artifact merupakan benda arkeologi atau peningalan benda-benda bersejarah, yaitu semua benda yang dibuat atau dimodifikasi oleh manusia yang dapat dipindahkan. Contoh artefak adalah alat-alat batu, logam dan tulang, gerabah, prasasti, senjata-senjata logam (anak panah, mata panah, dll), terracotta dan tanduk binatang.
Artefak dalam arkeologi mengandung pengertian benda (atau bahan alam) yang jelas dibuat oleh (tangan) manusia atau jelas menampakkan (observable) adanya jejak-jejak buatan manusia padanya (bukan benda alamiah semata) melalui teknologi pengurangan maupun teknologi penambahan pada benda alam tersebut. Ciri penting dalam konsep artefak adalah bahwa benda ini dapat bergerak atau dapat dipindahkan (movable) oleh tangan manusia dengan mudah (relatif) tanpa merusak atau menghancurkan bentuknya.
Fosil  dalam bahasa latin :fossa yang berarti "menggali keluar dari dalam tanah") adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Untuk menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau tanaman ini harus segera tertutup sedimen. Oleh para pakar dibedakan beberapa macam fosil. Ada fosil batu biasa, fosil yang terbentuk dalam batu, tumbuhan yang dikira sudah punah tetapi ternyata masih ada disebut fosil hidup. Fosil yang paling umum adalah kerangka yang tersisa seperti cangkang, gigi dan tulang. Fosil jaringan lunak sangat jarang ditemukan.Ilmu yang mempelajari fosil adalah paleontologi, yang juga merupakan cabang ilmu arkeologi.

Kamis, 01 Oktober 2020

PEMBAGIAN ZAMAN PADA MASA PRAAKSARA

Assalamualaikum...selamat pagi gaes semoga semua dalam keadaan sehat yah...
pada materi sebelumnya kita mempelajari tentang masa praaksara mulai dari pengertian dan jenis jenis manusia purba yang hidup di Indonesia, saya ulangi lagi yah gaes masa praaksara itu masa di mana manusia belum mengenal tulisan atau juga sering di sebut masa nirleka. kapan masa ini di mulai? masa ini di mulai sejak adanya kehidupan di bumi ini, dan kapan masa praaksara berakhir??? masa pra aksara berakhir ketika manusia sudah mengenal tulisan, nah di ingat yah gaes di setiap wilayah berakhirnya masa pra aksara itu berbeda beda yah gaes. dan perlu di ingat lagi nih gaes masa praaksara itu bukan cuma tentang manusia purba yah gaes. apa sih tanda suatu wilayah mengakhiri masa praaksaranya ? yahh sudah ada jawaban nya di atas yaitu ketika manusia mengenal tulisan, nah gaes tulisan nya itu tidak seperti tulisan kita saat ini yah gaes untuk di Indonesia sendiri tulisan nya itu di kenal dengan tulisan paku, dimana tulisan ini banyak di temukan di prasasti prasasti
Ada yang masih ingat gak nih apa sih prasasti pertama yang di temukan? yahh pada lupa, hehehe prasasti pertama adalah prasasti yupa yang di temukan di kerajaan kutai, jadi dengan di temukannya tulisan pada prasasti yupa berakhirlah masa praaksara di Indonesia yah gaess. nah kita lanjut yah gaes pembahasan nya tentang masa pra aksara sebelumnya kita bahas dulu pembagian zaman pada masa prakasara yah gaesss, jadi zaman prakasara berdasarkan geologi itu di bagi menjadi empat yah gaes, di ingat ingat
1. Zaman Arkeozoikum / Arkaekum ( Zaman pertama ) , jadi gaes bumi ini diperkirakan umurnya sudah 4,5 meliyar tahun...wow tua banget kan gaes coba bayangin kalo sudah ada kalender saat itu ada berapa banyak kalender yang sudah terkumpul sampai saat ini hehehee, zaman arkeozoikum sendiri di perkirakan berlangsung selama 2,5 meliyar tahun gaes. bagaimana sih keadaan bumi saat itu. jadi bisa di bayangin gaesss bumi baru saja terbentuk dan tentunya masih super duper sangat amat panas yah gaes jadi jangan ada yang pernah berpikir yah gaes akan hidup pada masa ini....yang tidak kalah mengerikan yaitu cuacanya yang sangat ekstrim seremmm banget kan gaesssss.
2. Zaman Paleozoikum ( Zaman primer / zaman kehidupan tua ) nah gaes kita lanjut nih zaman yang kedua, zaman ini di perkirakan 542 – 251 juta tahun lalu, wuihhh lama juga yah gaes, nah pada zaman ini gaes bumi sudah mulai stabil tapi sayang nih gaes atmosfir bumi belum seperti saat ini jadi kehidupan di awal zaman ini masih sangat terbatas gaes, yang hidup hanyalah hewan hewan yang tidak bertulang belakang, kenapa bisa begitu yah gaessss? coba cari jawban nya gaes terus jangan lupa whastapp saya heheehhee. pada akhir masa ini gaes hewan yang tidak bertulang belakang tadi lambat laun mengalami kepunahan yang tidak mampu beradaptasi pada lingkungan sedangkan sebagian yang lain harus beradaptasi dan akhirnya mereka mengalami perubahan perubahan untuk menyesuaikan dengan perubahan lingkungan, dan pada akhir zaman ini lahirlah hewan hewan bertulang belakang yah gaes.
3. Zaman Mesozoikum ( zaman sekunder / zaman kehidupan tengah ) zaman ini diperkirakan terjadi 160 juta tahun yang lalu, zaman ini dibagi kedalam tiga zaman nih gaes yaitu Triasic, Jurassic, Cretaceous. pastinya ga asing donk gaes mendengar ketiga zaman tersebut. dan pastinya sudah ada yang tau hehehehe. jadi gaes pada zaman ini terjadi perkembangan yang begitu pesat pada hewan hewan bertulang belakang, dan yang paling menjol perkembangan nya adalah hewan reptil terjadi evolusi yang sangat besar pada reptil, apa itu evolusi nya?? yahh reptil tadi tubuhnya menjadi besar besar atau raksasa. kenapa bisa demikian??? yah pastinya karena menyesuaikan diri dengan lingkungan yah gaes agar tetap bisa bertahan hidup. reptil reptil tersebut kita kena dengan sebutan dinosaurus, jadi sudah menambah wawasan donk gaes kalo selama ini cuma dengar cerita atau nonton aja, kalian harusnya sudah menambah pengetahuan nih tentang kehidupan dinosaurus hehehe, oh ya gaes sayangnya pada akhir zaman ini gaes terjadi bencana yang sangat besar hal inilah yang membuat dinosaurus tidak bisa bertahan dan akhirnya perlahan mereka punah yah gaessss. terjadi kerusakan yang begitu besar pada bumi yang menghilangkan sebagian sumber makan bagi dinosaurus tersebut, taulah yah gaes bagaimana bentuk dinosaurus yang segede gaban itu hahaha tentu lah makana nya banyak banget,, siapa disini yang makan nya banyak nihhhh hehehee. ntr jadi dinosaurus hehehehehe
ingat gaes tidak semua dinosaurus punah yah gaess, bahkan nih gaes ada yang bisa bertahan sampai saat ini tentu saja para gaeser gaeser sudah tau kan dan itu ada di Indonesia,,yupp bener sekali dia adalah Kodomo ehhh Komodo gaes hehehehe kenapa komodo bisa sampai bertahan hingga saat ini??? cari yah gaes jawabannya hehehehe
4. Zaman Neolitikum ( Zaman kehidupan baru ) zaman ini diperkirakan terjadi sekitar 60 juta tahun yang lalu dan zaman ini dibagi menjadi dua yaitu zaman tersier dan zaman kuarter. zaman tersier sendiri ditandai dengan berkembangnya hewan hewan jenis mamalia dan primata, jadi yah gaes dengan punahnya dinosaurus membuat hewan jenis lain dapat berkembang nih gaes, namanya juga kehidupan yah gaes yang gak bisa menyesuaikan dengan keadaan zaman yah akan tersingkir gaes, maka dari itu nih gaes jangan malas malas yah kita tidak tahu apa yang terjadi di hari berikutnya persaingan di dunia semangkin ketat gaesss. dan ingat gaes apa yang kita lakukan hari ini akan berdampak untuk di kehidupan di masa yang akan datang yah gaes heheheeh back to materi  gaesss zaman yang kedua yaitu zaman kaurter zaman ini sendiri dibagi menjadi dua yaitu kala Pleistosen dan kala helosen huaaaaaaa puyeng yah gaess?? hehehe santuyyyy gaes pelan pelan saja kalo tak paham japri aja whastapp yah gaes heheheheh. di zaman kuarter ini mulai muncul kehidupan manusia akhirnya yahhhh gaesss heheheheehehh tapi di ingat yah gaes manusia di sini bukan seperti manusia saat ini manusia nya masih sangat sederhana atau yang kita kenal dengan sebutan manusia purba. setelah munculnya manusia purba sedikit menemui titik terang dari peradabad sejarah manusia hal ini lah yang membuat eksistensi manusia dapat di buktikan, dengan apa di buktikan nya yaitu dengan artefak artefak yang di gunakan oleh manusia purba pada masa itu...sekarang kita masuk pembagian zaman berdasarkan artekeologi nih gaes atau barang peninggalannya cussss gaes
1. Zaman Paleolitikum ( Zaman Batu Tua ) zaman ini 
Zaman Paleolitikum adalah pembagian zaman batu pada masa prasejarah berdasarkan arkeologi. Paleolitikum artinya zaman batu tua yang ditandai dengan penggunaan perkakas atau alat pada masa zaman batu yang masih berbentuk sederhana serta primitif dan kasar olehManusia Pendukung Zaman Paleolitikum (Zaman Batu Tua). Ciri – ciri manusia zaman Paleolitikum adalah sebagai berikut:
Hidupnya berkelompok dan tinggal di sekitar aliran sungai, gua atau tinggal di atas pohon.
Mereka mengandalkan makanan dari alam dengan teknik food gathering dan berburu.
Mereka hidup nomaden yaitu selalu berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
Jenis manusia purba yang hidup di zaman Paleolitikum yaitu pithecanthropus erectus, pithecanthropus robustus, menganthropus palaeojavanicus.
Kebudayaan Pacitan dengan manusia purba pithecanthropus dan kebudayaan Ngandong dengan manusia purba Homo Wajakensis serta Soloensis adalah kedua jenis kebudayaan yang dihasilkan pada zaman ini.

2. Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
Zaman ini diperkirakan mulai pada akhir zaman es yaitu sekitar 10 ribu tahun yang lalu. Diperkirakan manusia pada zaman ini adalah bangsa Melanoside yang menjadi nenek moyang orang Papua, Semang, Aeta, Sakai dan Aborigin. Masyarakat pada masa prasejarah berdasarkan arkeologi ini masih hidup nomaden dan melakukan food gathering, berburu dan menangkap ikan, tinggal di gua – gua di bawah bukit karang (kebudayaan abris sous roche), menghasilkan artefak manusia purba berupa alat – alat batu kasar, dan terdapat penemuan bukit – bukit kerang setinggi 7 meter di pinggir pantai (Kjokkenmodinger) yang diperkirakan merupakan sampah dapur. Alat – alat yang ditemukan pada zaman ini adalah kapak genggam (pebble), kapak pendek (hache coure), pipisan (batu penggiling), dan kapak – kapak yang terbuat dari batu kali yang dibelah. Ada juga lukisan atau coretan di gua dan alat – alat kesenian. Peninggalan zaman mesolithikum banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Flores.

3. Zaman Neolitikum (Zaman Batu Muda)
Ciri – ciri utama yang terdapat pada zaman prasejarah berdasarkan arkeologi ini adalah peralatan batu yang sudah diperhalus sehingga tidak lagi berupa alat yang kasar. Contohnya kapak persegi seperti beliung, torah dan pacul banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan. Lalu ada juga artefak di Indonesia berupa kapak batu atau kapak persegi berleher dari Minahasa, perhiasan dari Jawa, pakaian dari kulit kayu, tembikar yang ditemukan di Sumatera, Jawa, Melolo. Zaman batu muda di Indonesia dimulai sekitar tahun 1500 SM. Cara hidup manusia purba di zaman ini sudah beralih ke food producing dengan beternak dan bercocok tanam, mulai menetap di rumah – rumah panggung untuk menghindari bahaya dari binatang buas. Bahkan telah mulai membuat lumbung – lumbung untuk menyimpan padi atau gabah.

4. Zaman Megalitikum (Zaman Batu Besar)
Pada zaman ini ditemukan peralatan manusia yang terbuat dari batu – batu besar yang menunjukkan bahwa pada zaman ini manusia sudah mengenal kepercayaan terhadap roh nenek moyang (animisme) dan kepercayaan pada kekuatan gaib yang ada pada segala sesuatu (dinamisme). peninggalan bersejarah Zaman Megalitikum yang berhubungan dengan kepercayaan tersebut berada dalam bentuk menhir, dolmen, sarkofagus, arca, kubur batu dan punden berundak. Mereka juga sudah belajar untuk memperlakukan orang yang meninggal dengan penuh hormat, terbukti dengan adanya sarkofagus batu dan kubur batu tersebut.

Zaman Logam
Di masa prasejarah berdasarkan arkeologi ini manusia sudah bisa membuat jenis berupa alat – alat dari logam selain peralatan dari batu yang sudah ada. Teknik peleburan logam juga sudah dikenal dengan mencetaknya menjadi bentuk alat yang diinginkan. Ada dua macam teknik pembuatan pada kebudayaan logam yaitu dengan cetakan batu (bivalve) dan menggunakan cetakan tanah liat serta lilin (a cire perdue). Teknik bivalve memiliki kelebihan yaitu dapat digunakan berkali – kali. Zaman logam juga disebut masa perundagian karena muncul golongan undagi yang mahir melakukan pekerjaan tangan. Zaman logam dibagi menjadi beberapa periode lagi yaitu:

1. Zaman Perunggu

Zaman ini dikenal juga dengan nama kebudayaan Dongson-Tonkin Cina , dimana manusia sudah mampu mencampur tembaga dengan timah sehingga mendapatkan logam yang lebih keras lagi. Alat – alat yang ditemukan dari zaman perunggu ini antara lain:
Kapak corong atau kapak perunggu yang ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa – Bali, Sulawesi, Kepulauan Selayar, Irian.
Nekara perunggu atau moko, yaitu sejenis dandang yang digunakan untuk mas kawin. Moko ditemukan di Sumatera, Jawa – Bali, Sumbawa, Rote, Selayar dan Leti.
Arca perunggu yang ditemukan di Bangkinang (Riau), Lumajang (Jawa Timur), dan Bogor (Jawa Barat).

2. Zaman Besi
Pada zaman prasejarah berdasarkan arkeologi ini sudah dikenal teknik peleburan besi dari bijinya dan dituang menjadi bentuk alat – alat yang diperlukan. Teknik melebur besi lebih sulit dilakukan daripada teknik peleburan tembaga atau perunggu karena membutuhkan panas yang sangat tinggi hingga kurang lebih 3500 derajat celcius. Alat – alat yang berasal dari masa ini antara lain mata kapak bertangkai kayu, mata pisau, mata sabit, mata pedang dan cangkul yang ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor (Jawa Barat), Besuki dan Punung (Jawa Timur).
Zaman prasejarah di Indonesiaberupa zaman logam lebih dikenal dengan zaman perunggu karena didominasi oleh alat – alat dari perunggu. Sedikit dari alat besi yang ditemukan pada zaman prasejarah berdasarkan arkeologi ini. Perkembangan zaman logam yang terjadi di Indonesia berbeda dengan Eropa karena zaman logam di Eropa mengalami tiga periode mulai dari zaman tembaga, perunggu dan besi.

Sedangkan di Indonesia dan Asia Tenggara umumnya tidak mengalami zaman tembaga, namun langsung memasuki zaman perunggu dan besi sekaligus. Hasil penemuan juga lebih banyak berupa alat perunggu. Di kawasan Asia Tenggara, logam mulai digunakan sekitar tahun 3000 – 2000 SM. Zaman perunggu di Indonesia merupakan hasil dari percampuran antara masyarakat Proto Melayu asli Indonesia dengan ras Deutero Melayu (Melayu Muda) atau bangsa Mongoloid.

materi nya sampai disini dulu yah gaes, terus pantau yah gaes karena ada next materi dan tugas tentunya

Kerajaan Islam di Sulawesi

 Assalamulaikum selamat pagi semua, semoga dalam keadaan sehat pada materi sebelumnya kita mempelajari tentang kerajaan Islam yang ada di Ka...