Rabu, 21 Oktober 2020

JENIS JENIS MANUSIA PURBA DI INDONESIA

 Assalamualaikum gaes

kita lanjut yah, jadi pada materi kali ini kita akan membahas tentang jenis jenis manusia purba, jadi gaes ada banyak jenis manusia purba yang di temukan di Indonesia yuk kita bahas

Manusia purba diperkirakan hidup di Kala Pleistosen. Pleistosen adalah era yang berlangsung 2.580.000 hingga 11.700 tahun yang lalu. Era pleistosen dibagi lagi menjadi tiga yakni Pleistosen awal (lapisan bawah), Pleistosen tengah, dan Pleistosen akhir (lapisan atas). Para peneliti menemukan berbagai fosil manusia yang hidup di masing-masing periode itu. Ada beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia: 
1. Meganthropus paleojavanicus 
2. Pithecanthropus mojokertensis 
3. Pithecanthropus erectus 
4. Pithecanthropus soloensis 
5. Homo soloensis 
6. Homo wajakensis 
7. Homo floresiensis

1. Meganthropus

Meganthropus Dikutip dari Manusia Purba di Indonesia (2019), Meganthropus pertama ditemukan oleh peneliti kelahiran Jerman-Belanda, Gustav Heinrich Ralph von Koeningswald di Sangiran pada 1941. Fosil itu dinamai "mega" karena ukurannya besar, paling besar dibanding fosil-fosil yang ditemukan sebelumnya. Meganthtopus temuan von Koeningswald berasal dari masa Pleistosen awal (lapisan bawah). Meganthropus atau kerap disebut Manusia Sangiran, adalah manusia purba tertua yang ditemukan di Indonesia.
Kemudian pada 1952, peneliti Marks juga menemukan fosil rahang bawah Meganthropus di Sangiran dari Pleistosen tengah. Berdasarkan umur lapisan tanah tempat penemuan, diperkirakan fosil yang ditemukan itu berumur 1-2 juta tahun. Meganthropus diperkirakan hidup dengan mengumpulkan makanan (food gathering). Makanan utamanya tumbuh-tumbuhan. Sebab, mereka belum mengenal api. 
Meganthropus yang di temukan di beri nama Meganthropus paleojavanicus, yang berarti manusia besar tertua yang berasal dari Jawa.
Berikut ciri-ciri Meganthropus:
1. Berbadan tegap dengan tonjolan tajam di belakang kepala
2. Bertulang pipi tebal, dengan tonjolan kening yang mencolok
3. Tidak berdagu
4. Otot kunyah, gigi, dan rahang besar dan kuat

2. Pithecanthropus
Pithecanthropus Fosil pertama Pithecanthropus ditemukan oleh Tjokrohandojo atau Andojo yang bekerja di bawah von Koeningswald. Andojo menemukan fosil tengkorak anak-anak di Kepuhklagen, sebelah utara Mojokerto, Jawa Timur. Andojo awalnya mengira tengkorak itu milik orangutan. Sehingga dinamai Pithecanthropus atau manusia kera.
Namun von Koeningswald mengenali fosil itu sebagai tengkorak manusia purba. Fosil tersebut berasal dari Pleistosen awal (lapisan bawah) dan dinamai Pithecanthropus mojokertensis. Jenis ini adalah Pithecanthropus yang tertua. Berdasarkan umur lapisan tanah, yakni lapisan bawah dan tengah, diperkirakan Pithecanthropus hidup antara 30.000 sampai 2 juta tahun lalu. Pithecanthropus hidup secara berkelompok. Mereka berburu, menangkap ikan, dan mengumpulkan makanan (hunting and food gathering). Pithecanthropus sudah menggunakan alat untuk mencari makan. Alatnya sangat sederhana, yakni batu atau kayu yang ditemukan. Beberapa contoh alat dari batu yang digunakan Pithecanthropus yakni kapak genggam, kapak perimbas, kapak penetak, pahat, genggam, dan alat-alat serpih.
Alat-alat ini banyak ditemukan di Pacitan, Jawa Timur. Kendati sudah menggunakan alat, mereka belum mengolah atau memasak makanan. Berikut ciri-ciri Pithecanthropus: 
1. Badan tegap, tapi tidak setegap Meganthropus Tinggi badannya sekitar 165-180 sentimeter 
2. Tulang rahang dan geraham kuat, bagian kening menonjol 
3. Hidung lebar dan tidak berdagu 
4. Volume otak belum sempurna, kapasitasnya hanya 750-1.300 cc 
5. Tulang atap tengkorak tebal dan berbentuk lonjong 
6. Organ pengunyah dan otot tengkuk sudah mengecil. 
7. Otot kunyah tidak sekuat Meganthropus Makanannya masih kasar/mentah dengan sedikit pengolahan 8. Makanannya bervariasi, tumbuhan dan daging hewan buruan
Ada beberapa jenis Pithecanthropus di Indonesia yakni: 
1. Pithecanthropus mojokertensis 
2. Pithecanthropus erectus 
3. Pithecanthropus soloensis


3. HOMO
Homo Manusia purba jenis homo merupakan manusia purba yang paling muda dibanding manusia jenis lainnya. Jenis Homo kadang disebut sebagai Homo erectus (manusia tegak) atau Homo sapiens (manusia cerdas). Berdasarkan usia lapisan tanah tempat fosil ditemukan, diperkirakan jenis Homo hidup 25.000 sampai 40.000 tahun lalu. Ciri-ciri Homo yakni: Tinggi tubuh 130-210 sentimeter Otak lebih berkembang dari Meganthropus dan Pithecanthropus Otot kunyah, gigi, dan rahang sudah menyusut Tonjolan kening sudah berkurang dan sudah berdagu Tampilannya seperti orang dari ras Mongloid dan Austramelanosoid Baca juga: Bukan Cuma Kita, Manusia Purba Juga Suka Bawa Kotak Makan. Apa Isinya? Ada tiga jenis Homo yang pernah ditemukan di Indonesia yakni Homo soloensis, Homo wajakensis, dan Homo floresiensis. Berikut penjelasannya: 
1. Homo soloensis Fosil ini ditemukan von Koeningswald dan Weidenrich pada 1931-1934 di lembah Bengawan Solo. Temuannya berupa tengkorak. Dari volume otaknya, diperkirakan manusia jenis ini bukan lagi Pithecanthropus. 
2. Homo wajakensis Homo wajakensis adalah fosil manusia purba yang pertama ditemukan di Indonesia. Fosilnya pertama ditemukan oleh insinyur pertambangan Belanda, BD van Rietschoten. Van Rietschoten menemukannya pada 1888-1889 di daerah Wajak, dekat Tulungagung, Jawa Timur pada 1889.Setahun kemudian, Eugène Dubois menemukan fosil kedua di lokasi yang sama. Manusia jenis ini sudah mampu membuat alat-alat dari batu dan tulang. Mereka juga sudah bisa memasak makanannya.
3. Homo floresiensis Dikutip dari Encyclopaedia Britannica (2015), pada tahun 2004, kerangka manusia purba berjenis kelamin wanita dan beberapa kerangka lainnya ditemukan di Gua Liang Bua, Flores. Homo floresiensis merupakan keturunan Homo erectus, manusia tegak yang merupakan nenek moyang manusia modern. Manusia purba jenis ini terbilang pendek, dengan tinggi diperkirakan sekitar 100 sentimeter. Tangannya panjang. Kapasitas kepalanya 380 cc, seperti simpanse. Tulangnya rapuh, dengan wajah datar, tidak menonjol. Baca juga: Hobbit Manusia Flores Bukan Kerabat Manusia Jawa, Lantas Apa? Manusia purba ini mirip hobbit, ras manusia karangan JRR Tolkien dalam film Lord of the Ring dan The Hobbit. Para ilmuwan menduga Homo floresiensis cebol karena pengaruh lingkungan. Posisi mereka yang terkurung di Pulau Flores selama ribuan tahun membuat keturunan mereka makin lama makin kecil.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerajaan Islam di Sulawesi

 Assalamulaikum selamat pagi semua, semoga dalam keadaan sehat pada materi sebelumnya kita mempelajari tentang kerajaan Islam yang ada di Ka...