Selasa, 29 September 2020

CARA BERPIKIR DIAKRONIK DAN SINKRONIK ( SEJARAH PEMINATAN)



Assalamualaikum selamat pagi semua...hari ini materi kita tentang cara berpikir diakronik dan sinkronik, walaupun sudah di ajarkan pada seajrah Indonesia tapi tidak ada salahnya di ulang kembali karena ada penilaiannya.

Dalam mempelajari sejarah tentu kita harus dapat berpikir secara sinkronik dan diakronik.
Dengan berpikir seperti itu kita dapat mengetahui sejarah dari segala aspeknya dan kitapun bisa mengetahui urutan kapan peristiwa tersebut terjadi dan apa sangkut pautnya dengan peristiwa yang lain.

Tapi sebenarnya apasih maksudnya berpikir secara sinkronik dan diakronik?

1. BERPIKIR SINKRONIK
Sinkronik aslinya berasal dari bahasa Yunani yaitu "syn" yang artinya Dengan dan "khronos" yang artinya Waktu/Masa.
Tapi Sinkronik artinya Meluas dalam ruang tetapi sempit dalam waktu. Jadi berpikir secara sinkronik itu, kita menganalisa suatu peristiwa pada intinya saja, tidak menganalisa suatu suatu peristiwa dari awal.
Contohnya menjelaskan tentang suasana pada saat tragedi pemberontakan G30S/PKI.
Jadi dengan berpikir secara sinkronik kita dapat mempelajari peristiwa bersejarah secara mendetail.
Adapula ciri-ciri berpikir sinkronik:
1. Bersifat horizontal. (tidak menjelaskan suatu peristiwa dari awal dan hanya pada intinya saja)
2. Cakupan kajian yang lebih sempit.
3. Cenderung lebih sulit dan serius.
4. Kajiannya lebih terstruktur.
5. Mengkaji masa tertentu.
6. Tidak terdapat konsep perbandingan.

2. BERPIKIR DIAKRONIK
Berbeda dengan Sinkronik, Diakronik aslinya berasal dari bahasa latin yaitu "Dia" yang artinya Melalui/Melampaui dan "Chronicus" yang artinya Waktu.T api Diakronik artinya Memanjang dalam waktu tetapi menyempit dalam ruang. Berpikir diakronik disebut juga berpikir kronologis.
Berbeda dengan berpikir sinkronik, berpikir diakronik itu, kita menganalisa suatu peristiwa dari awal mula peristiwa itu terjadi hingga akhir dari peristiwa itu.
Contohnya menjelaskan tentang pertempuran 5 hari disemarang mulai dari awal mula kenapa peristiwa itu terjadi sampai akhir.
Atau, menceritakan tentang kisah hidup seseorang sejak dilahirkan hingga saat ini.
Jadi dengan berpikir secara diakronik/kronologis kita dapat mempelajari proses dari suatu peristiwa bersejarah.

Adapula ciri-ciri berpikir Diakronik :
1. Bersifat vertikal (menjelaskan prroses suatu peristiwa dari awal hingga akhir)
2  Cakupan kajian jauh lebih luas.
3. Terdapat konsep perbandingan.
4. Memiliki sifat historis/komparatif.
5. Mengkaji masa yang satu dan yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerajaan Islam di Sulawesi

 Assalamulaikum selamat pagi semua, semoga dalam keadaan sehat pada materi sebelumnya kita mempelajari tentang kerajaan Islam yang ada di Ka...