Selasa, 16 Maret 2021

Kebudayaan Dongson

 Assalamualaikum selamat pagi semua semoga semuanya dalam keadaan sehat yah...

pada materi sebelumnya kita sudah mempelajari tentang kebudayaan bacson hoabinh, di katakan bahwa kebudayaan bacson ini berkembang di vietnam dan akhirnya menyebar sampai ke Nusantara, adapun masuknya kebudayaan ini melalui dua jalur yaitu jalur barat dan jalur timur, pada jalur barat yang membawa kebudayaan ini adalah Proto Melayu atau Melayu tua yang nantinya akan menjadi suku seperti Batak, Dayak dan Toraja sedangkan yang membawa kebudayaan ke arah timur adalah Papua Melanosoid yang nantinya menjadi suku suku di wilayah Indonesia bagian timur, nah pada materi hari ini kita akan melanjutkan pembahasan nya tentang kebudayaan dongson adapun tujuan pembelajaran hari ini adalah diharapkan setelah siswa mempelajari materi hari ini siswa dapat menjelaskan tentang kebudayaan dongson dan hasil hasil dari kebudayaan dongson

Sejarah Kebudayaan Dongson

Dalam perkembangan kebudayaan tumbuh di bagian Asia Tenggara, termasuk di Nusantara dari sekitar 1000 SM sampai 1 SM. Awalnya, berkembang Kebudayaan Dongson ini dimulai di Indochina, pada suatu masa peralihan yang dimulai sejak periode Mesolitik dan Neolitikum serta periode Megalitikum.
Ada juga Pengaruh kebudayaan Dongson sendiri sampai berkembang menuju Nusantara yang dikenal sebagai masa kebudayaan Perunggu. Dari semua yang ada dalam Kebudayaan Dongson, bisa dinyatakan suatu hasil karya kelompok dari bangsa Austronesia yang berdiam dan bermukim di bagian pesisir Annam, diperkirakan masa perkembangannya tersebut sekitar pada abad ke-5 sampai abad ke-2 Sebelum Masehi. Selanjutnya, pada kebudayaan dongson ini sendiri mengambil nama situs Dongson di Tanh hoa. Dari semuan Masyarakat yang hidup pada masa kebudayaan dongson, sebagian dari mereka petani dan peternak yang ahli dibidangnya. Dalam hal ini, disebabkan oleh mereka punya keterampilan dalam menanam padi dan memelihara kerbau atau bab serta mereka juga terampil dalam memancing.
Pada kelangsung kehidupan masyarakat ini mereka semua hidup dan berdiam didaerah – daerah pematang pesisir, yang bisa melindungi mereka dari bahaya banjir. Lalu, dengan rumah yang dibuat seperti panggung besar dengan atap yang melengkung lebar dan menjulur menaungi emperannya. Selain itu, banyak dari mereka seorang pelaut, yang berlayar hampir di seluruh Laut China dan ada dari sebagiannya sampai ke laut-laut selatan dengan memakai perahu yang panjang.

Jalur Persebaran Kebudayaan Dongson
Bangsa Deutro Melayu melakukan persebaran kebudayaan Dongson ke Indonesia melalui jalur Barat, yaitu Vietnam – Malaysia – Sumatera – Nusantara. Kedatangan bangsa Deutro Melayu di Indonesia berlansung pada sekitar tahun 500 Sebelum Masehi. Pengaruh Dongson di Indonesia berupa sistem teknologi dan kesenian, sistem kepercayaan, ilmu pengetahuan dan sistem ekonomi. Dalam sistem teknologi dan kesenian, hasil kebudayaan Dongson yang dapat ditemukan di Indonesia adalah : Bejana, perunggu, Nekara perunggu, Perhiasan perunggu, Ara Perunggu, Kapak Corong, Manik-manik.

Ciri-Ciri Kebudayaan Dongson

Sebagai salah satu kebudayaan yang merupakan kebudayaan zaman logam, atau lebih tepatnya zaman perunggu, kebudayaan Dongson sudah memiliki kebudayaan yang kompleks dan teknologi yang tinggi.
Berikut ini adalah ciri-ciri yang membedakan kebudayaan Dongson dengan kebudayaan-kebudayaan lainnya
  • Peralatan yang terbuat dari logam
  • Kebudayaan yang dipengaruhi beberapa aliran
  • Pola hiasan unik
  • Hidup menetap
  • Sistem kepercayaan yang sudah semakin kompleks

                                    Gambar bercocok tanam 
Agar kalian lebih paham, akan dijelaskan secara lebih rinci ciri-ciri tersebut dibawah ini

1. Peralatan Terbuat dari Logam
Sebagaimana telah dijelaskan diatas, kebudayaan satu ini identik dengan zaman perunggu. Dimana banyak sekali alat-alat rumah tangga atau untuk kebutuhan lainnya yang terbuat dari logam, tepatnya logam perunggu.Hal ini terjadi karena sudah terdapat kelompok masyarakat yang mendalami ilmu pengolahan logam dan pembuatan alat-alat sehari-hari. Terbentuknya kelompok masyarakat dengan keterampilan khusus ini juga membuat kebudayaan Dongson sebagai salah satu kebudayaan utama dalam masa perundagian di Indonesia.

2. Kebudayaan dipengaruhi Beberapa Aliran
Banyaknya aliran yang mempengaruhi kebudayaan ini dapat dilihat melalui peninggalan benda arkeolognya yang mirip dengan motif di beberapa wilayah. Misalnya motif benda yang mirip dengan yang ada di Kerajaan China. Selain itu, banyaknya aliran ini juga mempengaruhi bahan pembuatan peralatan yang berupa perunggu. Benda perunggu tersebut banyak yang ditemukan di Indonesia.
Budaya-budaya ini nantinya akan menyebabkan terjadinya asimilasi serta akulturasi budaya kedalam kebudayaan Dongson ini.Sehingga, muncul banyak sekali variasi kebudayaan, sesuai dengan wilayah masing-masing serta kearifan lokal dan norma-norma yang berlaku di wilayah tersebut.

3. Pola Hiasan Unik
Umumnya alat-alat serta artefak yang ditinggalkan oleh kebudayaan dongson memiliki pola hiasan yang relatif unik. Hiasan-hiasan ini umumnya dibentuk dengan pola-pola geometri yang juga menjadi ciri khas dari kebudayaan ini. Bentuk geometri-geometri yang sering digunakan antara lain adalah spiral, segitiga, dan garis-garis geometris yang simetris dan juga saling bersinggungan.

4. Hidup Menetap
Manusia dalam kebudayaan dongson sudah hidup menetap dalam kelompok-kelompok sosial tertentu. Hal ini terjadi karena mereka sudah mengerti cara membuat rumah permanen serta melakukan aktivitas pertanian subsisten dan peternakan sederhana. Dengan pola hidup yang menetap dan pembagian pekerjaan, nantinya akan terbentuk sistem sosial hierarkis dan juga pembagian pekerjaan. Pembagian pekerjaan inilah yang nantinya akan menghasilkan kelompok-kelompok tertentu dengan spesialisasi keahlian tertentu, sehingga mampu mengolah logam, atau bertani, dan menjalankan fungsi-fungsi spiritual tertentu.

Aspek Spiritual Kebudayaan Dongson
Senada dengan zaman-zaman sebelumnya, manusia yang berasal dari kebudayaan Dongson ini rata-rata masih menganut kepercayaan Animisme dan Dinamisme, seperti leluhur mereka.
Kepercayaan ini merupakan konsep yang mempercayai bahwa roh nenek moyang masih menjaga dan mengawasi kehidupan mereka. Oleh karena itu, roh-roh nenek moyang tersebut harus senantiasa dihormati. Selain itu, mereka juga percaya untuk meminta bantuan dan berdoa kepada roh-roh leluhur tersebut.

Peninggalan Kebudayaan Dongson

Sebagai salah satu kebudayaan utama yang menggunakan perunggu dalam pembuatan alat-alat sehari-hari mereka, maka peninggalan-peninggalan dari kebudayaan Dongson tentunya juga berupa alat perunggu.

Berikut ini adalah beberapa hasil peninggalan kebudayaan dongson yang harus kalian ketahui
  • Nekara perunggu
  • Perhiasan perunggu
  • Arca perunggu
  • Bejana perunggu
  • Kapak corong
Agar kalian lebih paham, peninggalan-peninggalan tersebut akan dijelaskan secara lebih rinci dibawah ini

1. Nekara Perunggu

Nekara perunggu merupakan salah satu peninggalan sejarah dari Kebudayaan Dongson yang lumayan banyak ditemukan di daerah-daerah di Indonesia. Artefak tersebut ditemukan di Kepulauan Kei, Pulau Selayar, Pulau Sengean, dan juga di daerah Bali. Nekara yang ditemukan di daerah timur Indonesia memiliki ukuran yang lebih besar daripada neraka di bagian Indonesia barat. Nekara perunggu memiliki bentuk unik yaitu menyerupai dandang yang telungkup. Bentuk ini juga dapat dikatakan seperti bentuk kerumbung dimana memiliki bagian atas dan tengah yang telah tertutup dan memiliki pinggang. Keunikan peninggalan kebudayaan ini telah disimpan di museum sejarah dan dapat dikunjungi secara bebas.

                                              Gambar Nekara Perunggu
2. Perhiasan Perunggu
Peninggalan sejarah Kebudayaan Dongson berikutnya yaitu Perhiasan perunggu yang dapat dijumpai di kawasan Malelo, Gilimanuk, Rembang, dan juga Anyer.Perhiasan penting dan bersejarah ini berupa cincin, kalung, gelang, dan juga beragam anting yang terbuat dengan logam perunggu. Peninggalan tersebut telah dialihkan sebagai warisan budaya dan tersimpan apik di museum.


                                            Gambar Perhiasan Perunggu

3. Arca Perunggu

Arca yang merupakan peninggalan kebudayaan yang berasal dari Vietnam ini terbuat dari perunggu dengan bentuk yang bervariasi. Terdapat bentuk orang yang memegang anak panah maupun busur panah, patung menunggang kuda, serta patung orang yang sedang menari. Masih banyak lagi bentuk arca perunggu lainnya yang mungkin belum ditemukan sampai detik ini. Arca perunggu di Indonesia ditemukan di beberapa wilayah. Wilayah tersebut yaitu Plembang, Bogor, Lumajang, serta kawasan Bangkina yang ada di Riau. Arca ini diyakini sebagai peninggalan Kebudayaan Dongson karena terbuat dari perunggu dan motifnya yang memiliki kesamaan dengan peninggalan lainnya.



                                                             Gambar Arca Perunggu

4. Bejana Perunggu
Penemuan penting selanjutnya yaitu bejana perunggu yang hanya ditemukan di kawasan Madura dan Kerinci.Bejana ini memiliki motif yang unik berupa huruf “J” yang membentuk gambar pilin yang tersusun secara geometri. Bejana perunggu memiliki bentuk menyerupai periuk dengan bentuk yang langsing. Bentuk dan motifnya yang unik ini memiliki keindahan tersendiri khas Dongsan.


                                                              Gambar Bejana Perunggu

5. Kapak Corong

Kapak corong merupakan salah satu peninggalan Kebudayaan Dongson yang ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia. Artefak tersebut ditemukan di sekitar wilayah Pulau Selayar, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Bali, dan juga Jawa. Kapak corong juga dapat ditemukan di sekitar kawasan Danau Sentani. Kapak corong yang bisa juga disebut dengan kapak sepatu ini memiliki bentuk unik dan dibuat dari bahan perunggu. Kapak ini memiliki bentuk sebilah kapak dan pada bagian atas berbentuk sebuah corong. Corong ini dapat digunakan sebagai tempat menaruh tangkai kayu dengan bentuk siku.


                                                                Gambar Kapak Corong
Jika kita lihat dari hasil kebudayaan nya, kebudayaan Dongson tentunya lebih maju dari pada kebudayaan sebelum nya ini dapat kita lihat dari peralatan peralatan dan cara mereka hidup pada kebudayaan Dongson masyarakat pada saat itu sudah mengenal sistem bercocok tanam dan berternak ( Food Producing ) tidak lagi mengandalkan makanan dari alam ( Food gathering ) dengan demikian mereka tidak lagi hidup secara nomaden atau berpindah pindah melainkan sudah hidup menetap, dengan hidup menetap kehidupan manusia pada masa itu sudah mulai terstruktur hal ini lah yang membuat kehidupan pada masa itu semangkin berkembang. 
sampai di sini materi kali ini saya harap kalian dapat memahaminya
jika ingin melihat dalam bentuk vidio silahkan tonton vidio di bawah ini



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerajaan Islam di Sulawesi

 Assalamulaikum selamat pagi semua, semoga dalam keadaan sehat pada materi sebelumnya kita mempelajari tentang kerajaan Islam yang ada di Ka...