Kamis, 13 Agustus 2020

Konsep Kronologis dan Diakronik

Assalamualaikum gaesss
ketemu lagi minggu ini masih dalam pelajaran sejarah Indonesia, jangan lupa yah gaes jaga kesehatan dan selalu berdoa agar pandemi ini cepat berlalu, dan semoga tidak ada lagi kasus positif sehingga kita semua dapat kembali sekolah seperti dulu....
jangan lupa yah gaes bagi yang belum tugas minggu lalu untuk segera di kerjakan, karena akan saya bahas ulang sebelum kita ulangan harian...
pada materi minggu lalu kita sudah membahas tentang kehidupan manusia dalam perubahan berkelanjutan, jadi ytah gaes manusia itu hidup pasti lah mengalami serangkaian perubahan dan tentunya perubahan itu berlanjut dan tidak mungkin berhenti, sebagai contoh mulai dari kalian lahir sampai saat ini tentu saja sudah banyak sekali terjadi perubahan, dan tentu saja kalian sudah mengalami banyak peristiwa di masa lalu sehingga membentuk seperti kalian di masa kini, serangkaian peristiwa yang kalian alami pastilah saling berhubungan antara satu peristiwa dan peristiwa yang lain. Coba kalian ingat kembali persitiwa beberapa minggu atau bulan yang lalu, lantas kalian urutkan secara kronologis peristiwa tersebut, dengan mengurutkan peristiwa secara kronologis pasti kalian akan melihat bagimana perstiwa itu saling berkaitan dan tentu saja setiap peristiwa tersebut ada sebab akibatnya atau kausalitas. mengapa sih persitiwa sejarah itu harus di ceritakan secara kronologis, apa pentingnya? mari kita bahas itu semua yah gaessss......
1. Konsep Kronologis dalam Sejarah
Kronologi merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu chromos dan logos, chromos berarti waktu dan logos berarti ilmu. Jadi artinya ilmu tentang waktu. Dalam ilmu sejarah, kronologi adalah ilmu untuk menentukan waktu terjadinya peristiwa dan tempat peristiwa tersebut secara tepat berdasarkan urutan waktu. Tujuan kronologi adalah untuk menghindari anakronisme atau kerancuan waktu dalam sejarah. Anakronisme merupakan penulisan sejarah yang urutan waktunya tak sesuai atau rancu, sebagai akibatnya timbul penafsiran atau pemahaman yang keliru terhadap suatu peristiwa sejarah. jadi gaes agar kita tidak salah dalam menafsirkan peristiwa sejarah dan menghindari terjadinya anakronisme maka cerita sejarah tersebut harus di ceritakan secara kronologi, dengan memahami konsep kronologi, peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi di masa lalu dapat direkontruksi kembali secara tepat berdasarkan urutan waktu terjadinya.
Kronologi merupakan ilmu dasar yang sangat penting bagi ilmu sejarah karena konsep ini menggambarkan konsep sejarah. Sebuah kronologi dapat disesuaikan berdasarkan waktu terjadinya suatu sejarah. Dalam mengurutkan berbagai peristiwa sejarah secara kronologis, sejarawan menggunakan ukuran waktu atau sistem penanggalan. Ada penanggalan Kristiani ada penanggalan Islam. Penanggalan Kristiani berawal dari penanggalan romawi kuno. Penanggalan Islam dimulai saat Nabi Muhammad saw. Melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah sekitar tahun 622M.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah kronologi. Kronologi biasanya digunakan dalam melihat suatu peristiwa. Misalkan peristiwa kecelakaan. Untuk mengungkap bagaimana kecelakaan itu terjadi, polisi akan menghubungkan berbagai fakta yang ditemukan dan menganalisa hubungan sebab akibatnya. Fakta-fakta tersebut, kemudian direkontruksikan dalam bentuk kronologi kejadian. Dengan cara seperti ini, maka polisi dapat menemukan apa yang menjadi penyebab kecelakaan teresebut.
Begitu pula kronologi sejarah. Kronologi sejarah merupakan urutan peristiwa sejarah yang terjadi. Ada tahapan-tahapan yang mengantarkan peristiwa itu terjadi. Berbagai kronologi yang ada dalam sejarah misalnya kronologi lahirnya sebuah kerajaan, kronologi lahirnya orde Reformasi, kronologi pemberontakan Gerakan Aceh Merdeka, kronologi kemerdekaan Indonesia, dan seterusnya. Kronologi lahirnya sebuah kerajaan, misalnya diawali dengan kronologi awal lahirnya kerajaan tersebut. Ada kerajaan yang lahir di awali oleh suatu peristiwa perebutan kekuasaan atau pemberontakan. Kemudian kelompok yang memenangkan perebutan kekuasaan atau pemberontakan. Kemudian kelompok yang memenangkan perebutan kekuasaan atau pemberontakan itu akan mendirikan suatu kerajaan baru. Kemudian secara kronologis digambarkan perkembangan kerjaan baru tersebut. Siapa saja yang menjadi raja? Peristiwa-peristiwa penting apa saja selama kerajaan baru itu berdiri? Bagaimana kerajaan itu berakhir? Catatan di kerajaan tersebut biasanya disebut kronik. Kronik disusun secara kronologis, artinya peristiwa disusun berdasarkan angka tahun yang berurutan dan saling berkesinambungan.
berikut adalah contoh kronologi terjadinya kemerdekaan Indonesia
6 Agustus 1945
Kota Hiroshima dibom oleh AS
9 Agustus kota Nagasaki dibom oleh AS
 14 Agustus 1945
Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu
15 Agustus 1945
Rapat golongan Pemuda di Asrama Cikini membahas kemerdekaan Indonesia
Terjadi perbedaan pendapat golongan tua dengan golongan muda
 16 Agustus 1945
Pagi : Peristiwa Rengasdengklok
Sore : Perumusan Naskah Proklamasi
17 Agustus 1945
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

jika kalian perhatikan persitiwa di atas, maka kalian akan menemukan sebab akibat dari sebuah perstiwa yang terjadi, dan tentu saja antara peristiwa yang satu dan yang lain nya saling berkaitan erat. sebagai contoh , mengapa jepang menyerah kepada sekutu, tentu saja penyebabnya jelas karena sekutu melakukan pengeboman terhadap jepang, dan di antara peristiwa tersebut ada kausalitas atau sebab akibat, contoh di bom nya jepang membuat jepang menyerah kepada sekutu. dan tentunya gaes kalian dapat menemukan sebab akibat dan keterkaitan antara satu peristiwa dan peristiwa yang lain dalam kronologi peristiwa di atas.
contoh lain kronologi, yaitu kronologi turunnya presiden soeharto tahun 1998
  • 12 Mei Tragedi Trisakti, 4 Mahasiswa Trisakti terbunuh.
  • 13 Mei Kerusuhan Mei 1998 pecah di Jakarta. Kerusuhan juga terjadi di kota Solo. Soeharto yang sedang menghadiri pertemuan negara-negara berkembang G-15 di Kairo, Mesir, memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Sebelumnya, dalam pertemuan tatap muka dengan masyarakat Indonesia di Kairo, Soeharto menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden. Etnis Tionghoa mulai eksodus meninggalkan Indonesia.
  • 14 Mei Demonstrasi terus bertambah besar hampir di seluruh kota-kota di Indonesia, demonstran mengepung dan menduduki gedung-gedung DPRD di daerah.
  • 18 Mei Ketua MPR yang juga ketua Partai Golkar, Harmoko, meminta Soeharto untuk turun dari jabatannya sebagai presiden.
  • 19 Mei Soeharto berbicara di TV, menyatakan dia tidak akan turun dari jabatannya, tetapi menjanjikan pemilu baru akan dilaksanakan secepatnya. Beberapa tokoh Muslim, termasuk Nurcholis Madjid dan Abdurrahman Wahid, bertemu dengan Soeharto.
  • 20 Mei Harmoko mengatakan Soeharto sebaiknya mengundurkan diri pada Jumat 22 Mei, atau DPR/MPR akan terpaksa memilih presiden baru. Sebelas menteri kabinet mengundurkan diri, termasuk Ginandjar Kartasasmita, milyuner kayu Bob Hasan, dan Gubernur Bank Indonesia Syahril Sabirin.
  • 21 Mei Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya pada pukul 9.00 WIB Wakil Presiden B.J. Habibie menjadi presiden baru Indonesia.
2. Diakronik

Konsep berpikir diakronik biasanya digunakan untuk memahami sejarah. Jadi begini, katakanlah kita berbicara tentang Perang Diponegoro. Bagi yang belum paham, beberapa pertanyaan seperti apakah perang ini satu zaman dengan perang Padri; apakah perang ini terjadi di tahun yang sama dengan perang Jawa; atau apakah tokoh-tokoh dalam perang ini saling mengenal satu sama lain, mungkin akan muncul sebagai bentuk rasa ingin tahu. Pertanyaan ini sendiri sejatinya baru bisa dipahami jika mempelajari sejarah dengan menggunakan konsep berpikir. Kenapa? Karena memahami sejarah sebagai urutan peristiwa saja ternyata belum cukup. Suatu peristiwa sejarah dapat dipelajari secara lengkap jika kita memahaminya sebagai proses yang berlangsung selama rentang waktu tertentu.
Dengan pemahaman seperti itu, akan mudah bagi kita untuk mengetahui apakah suatu peristiwa sejarah berkaitan dengan sejumlah peristiwa lainnya. Pasalnya, suatu peristiwa sejarah apa pun ditentukan oleh peristiwa ataupun gejolak sosial yang mendahuluinya. Cara mempelajari sejarah sebagai proses waktu seperti itulah yang dinamakan konsep berpikir diakronik.
Diakronik sendiri secara etimologis berasal dari Bahasa latin yaitu “dia” yang artinya melalui atau melampaui dan “chronicus” yang artinya waktu. Jadi, berpikir diakronik dalam sejarah bisa didefinisikan menganalisis atau menelusuri suatu peristiwa dari awal kejadian hingga akhir.
Dengan konsep berpikir ini, sejarah bisa dipahami sebagai sejumlah rangkaian atau peristiwa yang saling berhubungan. Dimana, sejarah bukan hanya sekedar urutan peristiwa melainkan rentetan peristiwa yang mempengaruhi dan dipengaruhi.
Ciri-ciri dalam konsep berpikir diakronik sebagai berikut:
1. Bersifat vertikal
2. Lebih menekankan pada proses durasi
3. Cakupan kajian atau pembahasan lebih luas
4. Mengurai pembahasan pada satu peristiwa
5. Mengkaji masa peristiwa yang satu dengan yang lain
6. Terdapat konsep perbandingan
contoh dikronik
Belanda menyerah kepada Jepang di Kalijati, Subang, Jawa Barat, pada 8 Maret 1942.

sepertinya materi hari ini sudah banyak gaes, jadi untuk materi selanjutnya kita lanjutkan minggu depan yah gaes. jangan lupa gaess kalo tidak paham atau mengerti bertanya yah gaess.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerajaan Islam di Sulawesi

 Assalamulaikum selamat pagi semua, semoga dalam keadaan sehat pada materi sebelumnya kita mempelajari tentang kerajaan Islam yang ada di Ka...