Selamat pagi semua semoga semua dalam keadaan sehat dan tetap semangat yah
pada materi minggu lalu kita sudah mempelajari tentang jenis jenis dan ciri ciri manusia purba yang ada di Indonesia, pertanyaan nya apakah kalian yakin bahwa manusia purba itu adalah nenek moyang kamu? tentu kalian semua sudah memberikan jawaban serta alasan pada kolom komentar e learning yah....
nah pada materi hari ini kita akan mempelajari tentang jenis jenis manusia purba yang ada di dunia, adapun tujuan dari pembelajaran kita hari ini di harapkan kalian tau jenis jenis manusia purba yang ada di duia serta perkembangannya. langsung aja yah kita masuk ke materi
Sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama kalian tentu sudah mempelajari tentang manusia purba, akan tetapi pelajaran nya sebagaian besar hanya mempelajari manusia purba yang ada di Indonesia, tentu saja kalian akan berpikir dari mana sih asal manusia purba yang ada di Indonesia, tentu saja manusia purba yang ada di Indonesia merupakan manusia purba yang bermigrasi dari luar Indonesia, dikatakan bahwa manusia purba yang tertua di dunia berasal dari Afrika, dan dikatakan pula sebagai nenek moyang nya manusia purba, merekapun melakukan migrasi ke berbagai wilayah di dunia untuk mempertahankan hidupnya, kita ketahui zaman awal kehidupan manusia purba mereka semua mangandalkan makanan dari alam, ketika sumber makanan tersebut habis maka mereka akan melakukan perpindahan mencari sumber makanan yang baru yang mengakibatkan mereka menyebar ke seluruh dunia. untuk lebih jelasnya kita bahas jenis jenis dan ciri ciri manusia purba dari berbagai wilayah di dunia.
1. Asia
Manusia purba dari Asia di antaranya adalah Sinanthropus Pekinensis, manusia purba ini berasal dari cina. Manusia purba jenis ini hidup bersamaan dengan manusia purba yang ada di Indonesia yakni Pithecanthropus. Dikarenakan hidup bersamaan dengan Pithecanthropus sehingga manusia purba Sinanthropus Pekinensis sudah mengenal api layaknya Manusia Pithecnthropus.Pertama kali diperoleh di Zhoukoudian (Zhou Kou Tien), dekat Beijing, Tiongkok. Daerah tersebut yang sering disebut dengan Peking membuat fosil Sinanthropus Pekinensis dinamai sebagai manusia Peking Man.Mereka dikelompokkan sebagai manusia purba berdasarkan giginya yang ditemui oleh arkeolog, Davidson Black tahun 1927. Walaupun manusia purba, volume otaknya diperkirakan sekitar 1.000 cm3-1.300 cm3, sama seperti volume otak manusia saat ini. manusia purba ini hidup sekitar 780.000-230.000 tahun yang lalu
Fosil Sinanthropus Pekinensis
beriku adalah ciri-ciri Sinanthropus Pekinensis
Kapasitas tulang tengkorak sekitar 1000 cm3.
Memiliki tengkorak yang pipih pada wajah.
Memiliki dahi kecil
Sebuah lunas dekat atas kepala sebagai pelengkap otot
Tinggi badan sekita 165 – 180 cm
Bagian belakang tampak menonjol
Langit – langit mulut besar
Gigi Modern (taring dan gigi besar)
2. Manusia Purba dari Afrika
a. Australopithecus Africanus
Ditemukan oleh Raymond Dart di dekat sebuah pertambangan Taung, Tanjung Harapan (Bostwana), pada tahun 1924. Setelah direkonstruksi ternyata membentuk kerangka seorang anak yang berusia sekitar 5-6 tahun. Fosil ini di beri nama Australopithecus Africanus, karena hampir mirip dengan penduduk asli Australia. Selanjutnya, Robert Broom menemukan fosil serupa yang berupa tengkorak orang dewasa di tempat yang sama. Hidup sekitar 3.3-2.1 juta tahun yang lalu
Australipithecus Africanu
Ciri-Ciri Australipithecus Africanus, yaitu:
Memiliki tinggi ± 1,5 m
Volume otak 450-600 cc
Memiliki tubuh yang ramping
Australopithecus jantan lebih besar dalam ukuran tubuh 20-40% lebih tinggi, 30-40% lebih berat dari perempuan.
Umur sekitar 3,0-2,3 juta tahun.
Makanan yaitu,buah, kacang, biji dan umbi akar
Hidup di semak-semak di hutan kayu.
b. Ardipithecus Ramidus
Fosil manusia purba ini ditemukan di Ethiopia, Afrika bagian timur, oleh Yohannes Haile Selassie di tahun 1994 dan sering dipanggil “Ardi”. Bagian tubuhnya yang tersisa berupa tengkorak, gigi, tulang panggul, tangan, dan kaki yang berjumlah 35 bagian. Saat itu, fosil Ardi berada di sekitar fosil hewan yang mengindikasikan bahwa mereka hidup di hutan. Diketahui bahwa jenis manusia purba ini memiliki berat sekitar 50 kg, tinggi sekitar 120 cm, pemakan buah-buahan, daun, serta mamalia kecil. Otot kakinya besar dan volume otak sama dengan milik simpanse. Meski begitu, gigi seri dan taring Ardi lebih besar dari kera. Diduga, ia juga pandai memanjat pohon dan mampu berjalan tegak, lho, berbeda 'kan dengan kera yang jalannya bungkuk? manusia purba ini Hidup sekitar 4.4 juta tahun yang lalu, tua sekali yahh dia hehehehe
Penambang bernama Tom Zwiglaar di tahun 1921 tidak sengaja menemuka fosil Homo Rhodesiensis saat sedang mencari bijih besi di gua-gua di Rhodesia Utara (sekarang Zambia), Afrika Timur. Hidup sekitar 400.000-125.000 tahun yang lalu
Ciri-Ciri Homo Rudolfensis, yaitu:
diklaim berusia 2,4 j
memiliki otak besar
primata berbadan tegap
merupakan grup yang diyakini sebagai cikal bakal manusia modern saat ini, dan jutaan tahun lalu tinggal di dekat Lake Turkana atau kini Kenya.
Wajah berbentuk panjang dan panjang
Fosil Tengkorak Homo Rudolfensis
3. Manusia Purba di Eropa
a. Homo Neanderthal
Di benua Eropa, pada tahun 1856 diketemukan fosil manusia zaman prasejarah berupa tempurung kepala dan beberapa tulang anggota tubuh yang diberi nama Homo Neanderthalensis, oleh Rudolph Virchow. Tepatnya di Gua Neanderthal, dekat Dusseldorf, Jerman Barat. Diperkirakan mahluk ini hidup pada pertengahan Pleistosen, ± 500.000 sampai 50.000 yang lalu. Umur: 150.000 dan 30.000 tahun.
b. Homo Cro-Magnon
Pada tahun tahun 1868, ditemukan fosil Homo Cro-Magnon di gua Cro Magnon di dekat Les Eyzies, Prancis. Ciri fisiknya mendekati manusia masa kini, umurnya sekitar 40.000-25.000 tahun yang lalu. Cro-Magnon diperkirakan sebagai manusia modern (Homo Sapiens) tertua dari Eropa. Para arkeolog memperkirakan mereka sebagai nenek moyang ras Kaukasoid di Eropa. Homo Cro-magnon kemungkinan memasuki Eropa dari Timur Tengah dan akhirnya menggantikan Homo Neanderthal. Homo Cro-magnon hidup dengan berburu dan meramu makanan, mengumpulkan buah-buahan dan akar-akaran, serta berburu hewan liar. Mereka tinggal di dalam gua dan kemah sederhana. Homo Cro-magnon diperkirakan telah mampu berkomunikasi dan memiliki lebih banyak kosakata dibanding Homo Neanderthal. Mereka juga mulai menciptakan karya seni, seperti lukisan yang ditemukan di dinding gua-gua Perancis, Spanyol, dan Gurun Sahara. Selain itu, mereka juga sudah membuat perhiasan, mainan, pakaian, tempat tinggal, perkakas, dan senjata untuk berburu.
Rekonstruksi Homo Cro-Magno
Ciri-ciri Homo Neandherthalensis adalah:
Bentuk badannya pendek
Tulang paha melengkup ke muka,seperti pada kera
Tengkoraknya besar dan berat karena,panjangnya dan rendahnya tulang dahi.
Air mukanya, panjang,hidung penyet dan lebar
Tangannya pendek dan kuat
nahhhh sudah kita bahas nih jenis jenis serta ciri ciri manusia purba yang ada di dunia, jika kalian perhatikan manusia purba tertua berasal dari afrika yang hidup sekitar 4 juta tahun yang lalu, bisa di bayangkan betapa tua nya mereka tentu saja bukan waktu yang singkat dari manusia purba yang sangat primitif berubah menjadi manusia purba modren atau jenis homo sapiens, mereka juga harus melalui tahapan beradaptasi untuk bisa menyesuaikan pada lingkungan nya, hal itu juga yang mengakibatkan bentuk fisik mereka berubah mulai dari bentuk tubuh hinggan otak yang terus mengalami evolusi.
gambar perkembangan tengkorak manusia purba dan gorila
jika kalian perhatikan gambar di atas, terdapat perkembangan otak manusia purba dari yang sederhana menuju manusia purba modern, terlihat jelas perkembangan pada tengkorak dan tentu berpengaruh ke perkembangan otak yaitu meningkatnya volume otak, semakin besar volum otak maka daya ingat dan berpikir juga semangkin meningkat, hal ini lah yang menyebabkan berkembangnya manusia purba modern, di atas juga terdapat tengkorak gorila yang dapat kalian lihat perbedaan nya dengan tengkorak manusia purba.
cukup sampai di sini materi kali ini, seperti biasa silahkan menjawab pertanyaan dengan cara menulis di kolom komentar pada e-learning...
pertanya : Bagaimana perkembangan manusia purba sehingga mereka bisa tersebar di seluruh dunia, dan jelaskan perkembangan manusia purba menuju manusia purba modern?
silahkan tuliskan jawaban pada kolom komentar di e-learning, ingat yah jika tidak aktif d e learning maka tidak ada nilai tambahan
bagi kalian yang kurang memahami materi bisa di lanjutkan dengan menonton vidio
tetap jaga kesehatan yahhh, sampai jumpa di materi berikutnya minggu depan
Assalamualaikum gaes gmn nih kabarnya semua? semoga dalam keadaan sehat yah dan jangan lupa untuk tetap semangat yah dalam belajar, ingat semester ini adalah semester penentu kenaikan kelas jadi saya harap semuanya lebih aktif lagi yah dalam belajar pada semester lalu kita telah membahas tentang masuk dan berkembangnya agama Hindu Budha di Indonesia nahhh pada kali ini kita akan membahas tentang masuk dan berkembangnya agama Islam ke Indonesia di harapkan setelah mempelajari materi hari ini kita dapat memahami teori teori masuknya Islam ke Indonesia dan perkembangan Islam ke Indonesia. jadi nih gaes ada beberapa teori tentang masuknya Islam ke Indonesia, tentu saja setiap teori ini memiliki bukti tersendiri. Sebelum menjadi agama yang paling banyak dianut oleh orang Indonesia, Islam adalah salah satu agama yang diperkirakan datang karena adanya pedagang yang singgah di Nusantara. Lalu, bagaimana ya awal mula Islam masuk ke Nusantara? Supaya lebih jelas, yuk simak penjelasan tentang teori teori masuknya Islam ke Nusantara.
1. Teori Gujarat Teori ini beranggapan bahwa agama dan kebudayaan Islam dibawa oleh para pedagang dari daerah Gujarat, India yang berlayar melewati selat Malaka. Teori ini menjelaskan bahwa kedatangan Islam ke Nusantara sekitar abad ke 13, melalui kontak para pedagang dan kerajaan Samudera Pasai yang menguasai selat Malaka pada saat itu. Teori ini juga diperkuat dengan penemuan makam Sultan Samudera Pasai, Malik As-Saleh pada tahun 1297 yang bercorak Gujarat. Teori ini dikemukakan oleh S. Hurgronje dan J. Pijnapel.
1. Batu nisan Sultan Samudera Pasai Malik al-Saleh tahun 1297 dengan corak khas batu nisan pekuburan Islam dari Gujarat 2. Corak Islam di Indonesia dan Gujarat sama-sama dipengaruhi aliran Sufi 3. Adanya jalur perdagangan yang erat antara India dan China
gambar 1.1 Makam Sultan Malik al-Saleh
nah gaes nisan makam Sultan Malik al-Saleh ini menjadi bukti bahwa Islam itu di bawa dari Gujarat karena ada persamaan nisan yang ada di Gujarat dan nisan pada Makam Malik as-Saleh
2. Teori Persia
Umar Amir Husen dan Hoesein Djadjadiningrat berpendapat bahwa Islam masuk ke Nusantara melalui para pedagang yang berasal dari Persia, bukan dari Gujarat. Persia adalah sebuah kerajaan yang saat ini kemungkinan besar berada di Iran.Teori ini tercetus karena pada awal masuknya Islam ke Nusantara abad ke 12, ajaran yang marak saat itu adalah ajaran Syiah yang berasal dari Persia. Selain itu, adanya beberapa kesamaan tradisi Indonesia dengan Persia dianggap sebagai salah satu penguat.
Contohnya adalah peringatan 10 Muharam Islam-Persia yang serupa dengan upacara peringatan bernama Tabuik/Tabut di beberapa wilayah Sumatera, upacara ini memperingati wafatnya Husein Bin Ali, cucu dari Nabi Muhammad, pada pertempuran Karbala, yang terjadi pada 10 Muharram 61 Hijriyah (bertepatan dengan 10 Oktober 680 M). Peringatan ini ditandai dengan arakan tabuik ke laut.
gambar 1.2 Upacara Tabuik/Tabut di Sumatra
Perayaan ini menjadi bukti yang diajukan dalam “Teori Persia” oleh Umar Amir Husen dan Hoesein Djajadiningrat
3. Teori Mekkah
Dalam teori ini dijelaskan bahwa Islam di Nusantara dibawa langsung oleh para musafir dari Arab yang memiliki semangat untuk menyebarkan Islam ke seluruh dunia pada abad ke 7. Hal ini diperkuat dengan adanya sebuah perkampungan Arab di Barus, Sumatera Utara yang dikenal dengan nama Bandar Khalifah. Selain itu, di Samudera Pasai mahzab yang terkenal adalah mahzab Syafi’i. Mahzab ini juga terkenal di Arab dan Mesir pada saat itu. Kemudian yang terakhir adalah digunakannya gelar Al-Malik pada raja-raja Samudera Pasai seperti budaya Islam di Mesir. Teori inilah yang paling benyak mendapat dukungan para tokoh seperti, Van Leur, Anthony H. Johns, T.W Arnold, dan Buya Hamka.
gambar 1.3 Salah satu peninggalan makam di Barus/Baros
keberadaan kampung barus yang di diami oleh pedagang dari arab inilah menjadi salah satu bukti pada abad ke 7 Islam sudah masuk ke Indonesia dan di bawa oleh orang arab.
4. Teori Cina
Lain halnya dengan Slamet Mulyana dan Sumanto Al Qurtuby, mereka berpendapat bahwa sebenarnya kebudayaan Islam masuk ke Nusantara melalui perantara masyarakat muslim China. Teori ini berpendapat, bahwa migrasi masyarakat muslim China dari Kanton ke Nusantara, khususnya Palembang pada abad ke 9 menjadi awal mula masuknya budaya Islam ke Nusantara. Hal ini dikuatkan dengan adanya bukti bahwa Raden Patah (Raja Demak) adalah keturunan China, penulisan gelar raja-raja Demak dengan istilah China, dan catatan yang menyebutkan bahwa pedagang China lah yang pertama menduduki pelabuhan-pelabuhan di Nusantara.
silahkan juga simak vidionya yah gaes biar lebih bisa memahami materi hari ini
sudah di bahas gaes tentang teori teori masuknya Islam ke Indonesia, dari setiap teori memiliki bukti bukti tersendiri, tinggal kita saja nih gaes menyimpulkan dari teori teori tadi gaes.,,nanti kesimpulanya tuliskan di kolom komentar di e-learning yah gaes hehehe
Assalamualaikum bagaimana kabar hari ini? semoga semua pada sehat dan tetap semangat yah jangan lupa semester 2 ini adalah penentu kenaikan kelas, jadi saya harap pada semester ini kalian semua lebih aktif lagi dalam belajar...
pada semester 2 ini kita akan mempelajari 3 kopetensi dasar 1. Menganalisis persamaan dan perbedaan antara manusia purba Indonesia dan dunia dengan manusia modern dalam aspek fisik dan nonfisik 2. Menganalisis kehidupan awal manusia Indonesia dalam aspek kepercayaan, sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi serta pengaruhnya dalam kehidupan masa kini 3. Menganalisis peradaban awal dunia serta keterkaitannya dengan peradaban masa kini pada aspek lingkungan, hukum, kepercayaan, pemerintahan, dan sosial
Pada hari ini kita akan mempelajari tentang perkembangan manusia purba di Indonesia, di harapkan setelah mempelajari materi ini kalian akan tahu bagaimana perkembangan manusia purba di Indonesia dan tentunya kalian dapat membedakan antara manusia purba dan manusia modern di lihat dari fisik maupun nonfisiknyaManusia purba atau yang biasa disebut dengan manusia prasejarah adalah manusia yang hidup sebelum tulisan ditemukan. Cara hidup mereka masih sangat sederhana dan masih sangat bergantung pada alam. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa situs tempat dimana fosil manusia purba banyak ditemukan, seperti di Mojokerto, Solo, Ngandong, Pacitan, atau yang paling terkenal yaitu Sangiran.
Pencarian manusia purba di Indonesia dilakukan dalam 3 tahap, yaitu : – Tahap Pertama (1889-1909). Pada tahap ini pencarian fosil manusia purba dilakukan oleh Van Rietchoten yang menemukan fosil manusia purba jenis Homo ditemukan di Wajak, Tulung Agung, Jawa Timur. Fosil yang ditemukannya diberi namaHomo Wajakensis. Penemuan yang dilakukan beliau menyebabkan seorang peneliti asal Belanda yang bernama Eugene Dubois yang semula meneliti di Sumatra mengalihkan penelitiannya ke Jawa.Eugene menemukan fosil Pithecanthropus Erectus di Trinil, Ngawi, Jawa Timur (1891). – Tahap Kedua (1931-1941). Pada tahap ini Oppenoorth, Ten Haar, Von Koenigsueld melakukan pencarian dari tahun 1931-1933 dan berhasil menemukan fosil Phitecanthropus Soloensis di sekitar sungai bengawan Solo,Ngandong, Blora, Jawa Tengah. Von Koenigsueld melanjutkan pencarian pada tahun 1936 dan berhasil menemukan Phitecanthropus Mojokertensis di Perning, Mojokerto, Jawa Timur.Pada tahun 1936-1941 Von masih melanjutkan pencarian dan menemukan Meganthropus Palaeojavanicus di Sangiran, Jawa Tengah. – Tahap Ketiga (1952-sekarang). Pada tahap ini Prof. Dr. Teuku Jacob Pada tahap ini pencarian fosil manusia purba dipimpin oleh Prof. Teuku Jacob (bos arkeolog Indonesia) yang menemukan jenis fosil manusia purba yang sama dengan yang ditemukan sebelumnya yaitu Pithecanthropus.
Fosil-fosil manusia purba yang telah ditemukan di Indoneisa :
1. Homo wajakensis (Wajak, Aulung Agung, Jawa Timur)
2. Phitecanthropus Erectus (Trinil, Ngawi, Jawa Timur)
3. Phitecanthropus Soloensis (Ngandong, Blora, Jawa Tengah)
4. Phitecanthropus Mojokertensis (Perning, Mojokerto, Jawa Timur)
5. Meganthropus Paleojavanicus (Sangiran, Sragen, Jawa Tengah).
Ciri - Ciri Manusia Purba di Indonesia
1. Meganthropus (Manusia Purba Raksasa)
Fosil Meganthropus ditemukan oleh von Koeningswald di Sangiran tahun 1936 dan 1941. Ia menemukan fosil rahang manusia berukuran besar. Berdasarkan hasil rekonstruksi, para peneliti kemudian menamakannya Meganthropus Paleojavanicus yang berarti manusia raksasa dari Jawa. Sebab, manusia purba jenis ini memiliki rahang yang besar dan kuat serta badan tegap. Meganthropus diperkirakan hidup di zaman Pleistosen awal dan hidup dengan cara mengumpulkan makanan,, yakni tumbuh-tumbuhan. Berikut adalah ciri-ciri Meganthropus: 1. Otot kunyah, gigi, dan rahang besar dan kuat 2. Berbadan tegap dengan tonjolan tajam di belakang kepala 3. Bertulang pipi tebal, dengan tonjolan kening yang mencolok 4. Tidak berdagu
2. Pithecanthropus (Manusia Purba Berjalan Tegak) Fosil manusia purba jenis Pithecanthrophus adalah jenis fosil manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Pithecanthropus sendiri berarti manusia kera yang berjalan tegak. Paling tidak terdapat tiga jenis manusia Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia, yaitu Pithecanthrophus erectus, Pithecanthropus mojokertensis, dan Pithecanthropus soloensis. Berdasarkan pengukuran umur lapisan tanah, fosil Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia mempunyai umur yang bervariasi, yaitu antara 30.000 sampai 1 juta tahun yang lalu.
Ciri-Ciri Pithecanthropus Erectus
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri Pithecanthropus Erectus, diantaranya adalah: 1. Berjalan tegak, tetapi dalam struktur tengkoraknya mirip dengan struktur kera. Maka dikenal juga dengan manusia kera berjalan tegak. 2. Dengan struktur tengkorak mirip kera, maka dimungkinkan ukuran otaknya kecil. 3. Menyebabkan tingkat kecerdasan jenis manusia purba ini hampir sama namun diatas dengan insting hewan. 4. Pitecanthropus merupakan bangsa atau kaum pengumpul makanan (Food Gathering). 5. Kehidupan primitif pada masa itu tidak akan jauh berbeda dengan kehidupan kera di masa modern. Jenis manusia purba ini sangat di elukan oleh kalangan materialis, karena merupakan bukti adanya mahluk transisi yang menguatkan teori evolusinya Charles Darwin.
Ciri-Ciri Pithecanthropus Soloensis
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri Pithecanthropus Soloensis, diantaranya adalah: 1. Pada tengkorak, tonjolan keningnya tebal. 2. Hidungnya lebar, dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol. 3. Tinggi sekitar 165–180 cm. 4. Pemakan tumbuhan dan daging (pemakan segalanya). 5. Memiliki rahang bawah yang kuat. 6. Memiliki tulang pipi yang tebal. 7. Tulang belakang menonjol dan tajam. 8. Perawakannya tegap, mempunyai tempat perlekatan otot tengkuk yang besar dan kuat
Ciri-Ciri Pithecanthropus Mojokertensis
Berikut ini adalah ciri-ciri manusia purba pithecanthropus mojokertensis, diantaranya adalah: 1. Memiliki badan tegap 2. Tidak mempunyai dagu 3. Memiliki kening yang menonjol 4. Tinggi badan 165-180 cm 5. Mempunyai volume otak 750-1.300 cc 6. Tulang geraham dan rangnya lebih kuat 7. Tulang tengkorak tebal 8. Memiliki tulang tengkorak yang lonjong 9. Hidup sekitar 2 sampai 2,5 juta tahun yang lalu
3. Homo (Yang Sempurna)
Fosil jenis Homo ini pertama kali diteliti oleh von Reitschoten di Wajak, lalu penelitian dilanjutkan oleh Eugene Dubois bersama kawa-kwan dan telah menyimpulkan sebagai jenis Homo. Jenis manusia homo ini memiliki ciri-ciri muka lebar, hidung dan mulutnya menonjol. Pada bagian dahi juga masih tetap menonjol walaupun tidak semenonjol jenis Pithecanthropus. Untuk bentuk fisiknya tidak jauh berbeda dengan manusia sekarang. Hidup dan perkembangan jenis manusia ini berkisar 40.000-25.000 tahun yang lalu. Untuk penyebarannya tidak hanya di Kepulauan Indonesia saja tetapi juga di Filipina dan Cina Selatan. Homo sapiens yang artinya manusia sempurna baik dari segi fisik, volume otak maupun postur badannya yang secara umum tidak jauh berbeda dengan manusia modern. Terkadang Homo sapiens juga diartikan dengan manusa bijak karena telah lebih maju dalam segi berfikir dan menyiasati tantangan alam. para ahli Paleoanthropologi dapat menggambarkan bahwa perbedaan morfologi antara homo sapiens dengan pendahulunya, Homo erectus. Rangka Homo sapiens kurang kekar posturnya jika dibandingkan dengan Homo erectus salah satu alasannya karena pada bagian tulang belulangnya tidak setebal dan juga tidak sekompak Homo erectus. Hal tersebut mengindikasikan bahwa secara fisik Homo sapiens jauh lebih lemah jika dibandingkan pendahulunya, yang memiliki ciri-ciri morfologis dan biometriks Homo sapiens yang menunjukkan karakter yang cukup terbilang lebih berevolusi dan lebih modern jika dibandingan dengan homo erectus. Homo sapiens memiliki kapasitas otak yang jauh lebih besar yakni rata-rata 1.400 cc. Dengan atap tengkorak yang terbilang jauh lebih bundar dan memiliki postur tubuh lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis Homo erectus yang memiliki tengkorak panjang dan rendah, dengan kapasitas otak 1.000 cc.
Berdasarkan bukti penemuan sejauh ini manusia modern awal dikepulauan Indonesia dan Asia Tenggara paling tidak telah hadir sejak 45.000 tahun yang lalu dalam perkembangannya kehidupan manusia modern ini dapat dikelompokkan dalam tiga tahap yakni : 1. Kehidupan manusia modern awal yang kehadirannya hingga akhir zaman es ( sekitar 12.000 tahun lalu ). 2. Kehidupan manusia modern yang hidupnya belakangan dan memiliki karakter yang berdasarkan fisiknya dikenal dengan sebutan sebagai ras Austromelanesoid. 3. Mulai disekitar 4.000 tahun lalu muncul penghuni baru dikepulauan indonesia yang dikenal sebagai penurut bahasa Austronesia, berdasarkan karakter fisiknya makhluk manusia ini tergolong dalam ras monglid ras inilah yang kemudian berkembang hingga menjadi bangsa indonesia sekarang.
- Homo Sapiens
Homo Sapiens bisa diartikan sebagai manusia cerdas. Berasal dari zaman holosen. Bentuk tubuh Homo Sapiens sudah menyerupai dengan bentuk orang Indonesia sekarang. Pada masa itu, golongan manusia ini sudah memiliki strukur organisasi dan pembagian tugas.
Berdasarkan penelitian tersebut, tidak hanya bentuk fisik dari manusia purba, tetapi kehidupan sosialnya juga bisa kita kaji. Tentunya dengan penelitian yang intens dan dalam jangka waktu lama.Homo Sapiens mereferensikan bahwa manusia adalah mahluk yang memiliki kelebihan dalam hal akal. Dengan mempelajari tentang Homo Sapiens, kehidupan kita bisa bertambah dalam khazanah dan pengalaman dengan produk tertentu.
Ciri-Ciri Homo Sapiens
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri homo sapiens, diantaranya adalah: 1.Volume otaknya antara 1.000 cc-1.200 cc; 2. Tinggi badan antara 130-210 m; 3. Otot tengkuk mengalami penyusutan; 4. Alat kunyah dan gigi mengalami penyusutan; 5. Muka tidak menonjol ke depan; 6. Berdiri dan berjalan tegak, 7. Berdagu dan tulang rahangnya biasa, tidak sangat kuat.
Dengan melihat spesifikasi diatas, maka bisa kita ketahui bahwa jenis Homo Sapiens sudah menggunakan akalnya. Meskipun dalam hal sederhana, tetapi jenis ini sudah memiliki karakteristik berburu. Tidak hanya mengumpulkan makanan seperti halnya jenis lain.
Homo sapiens juga menunjukkan bahwa bangsa Indonesia mempunyai banya ragam dan budaya serta ras. Dengan mentahnya teori evolusi pada masa sekarang ini, muncul asumsi bahwa ‘manusia kera’ adalah jenis manusia juga tetapi berbeda ras. Seperti halnya ras Asia, Afrika dan Eropa. Bahkan dengan sesama bangsa Asia pun memiliki keanekaragaman ras dan budaya. Secara telusur, menurut peneliti bahwa didapatkan leluhur manusia seperti ini :
Ras Mongoloid, berciri kulit kuning, mata sipit, rambut lurus.
Ras Mongoloid ini menyebar ke Asia Timur, yakni Jepang, Cina, Korea, dan Asia Tenggara.
Ras Kaukasoid, merupakan ras yang berkulit putih, tinggi, rambut lurus, dan hidung mancung. Ras ini penyebarannya ke Eropa, ada yang ke India Utara (ras Arya), ada yang ke Yahudi (ras Semit), dan ada yang menyebar ke Arab, Turki, dan daerah Asia Barat lainnya.
Ras Negroid, memiliki ciri kulit hitam, rambut keriting, bibir tebal. Penyebaran ras ini ke Australia (ras Aborigin), ke Papua (ras Papua sebagai penduduk asli), dan ke Afrika.